Meskipun Menuai Kontroversi, MSG Selalu Menemani Masakan di Indonesia, Berikut Penjelasannya
monosodium glutamat merupakan salah satu penyedap masakan--Pixabay
KORANRB.ID – Memasak sesuatu akan menjadi lebih mudah dengan mendapatkan rasa yang identik dengan bahan makan yang akan di masak.
Baik itu memasak daging, sayuran, sambal dan lainnya semenjak adanya produk penyedap yang tersedia dipasaran.
Penyedap makanan menjadi bahan yang populer digunakan untuk meningkatkan rasa dan aroma dalam masakan.
Namun, seiring dengan populernya penggunaannya, juga memunculkan perdebatan mengenai efeknya terhadap kesehatan manusia.
BACA JUGA:BREAKING NEWS: Warga Lebong Ditemukan Sudah Tak Bernyawa, Alami Luka Bakar, Ini Kata Polisi
BACA JUGA:Berikut Sejarah Panjang Mapala di Indonesia untuk Menjaga Kelestarian Lingkungan
Beberapa jenis penyedap makanan yang umum digunakan antara lain MSG (monosodium glutamat), garam, gula, bahan kimia sintetis seperti disodium inosinat dan guanilat, serta bumbu alami seperti bawang putih, bawang merah, dan rempah-rempah.
Yang dapat membuat pengalaman memasak anda menghasilkan cita rasa makanan yang tidak terlupakan.
MSG, yang sering digunakan dalam makanan siap saji dan restoran, telah menjadi subjek kontroversi dalam beberapa tahun terakhir.
Ada beberapa studi menyatakan bahwa konsumsi MSG dalam jumlah besar dapat menyebabkan efek samping seperti sakit kepala, mual, dan gangguan tidur pada sebagian orang.
Namun, Badan Kesehatan Dunia (WHO) dan Food and Drug Administration (FDA) Amerika Serikat menyatakan bahwa MSG aman untuk dikonsumsi dalam jumlah moderat.
BACA JUGA:Tips yang Bisa Kalian Lakukan Saat Minggu Pertama Kuliah
BACA JUGA:Jangan Dibuang! Ini 8 Ide Kerajinan Tangan dari Tulang Sapi
Meskipun penyedap makanan sintetis seperti disodium inosinat dan guanilat, dianggap aman oleh banyak badan regulasi pangan, namun tetap menimbulkan kekhawatiran karena sifat kimianya yang tidak alami.