Cuaca Buruk, Alat Tangkap Banyak Rusak, Nelayan Kota Bengkulu Butuh Bantuan

BERSANDAR: Hampir seluruh kapal nelayan tidak beroperasi pada kemarin, 1 Februari 2025. JORDI FERIZON/RB--

KORANRB.ID – Sudah jatuh tertimpa tangga, begitu yang dirasakan Nelayan Tradisional di Kota Bengkulu awal Februari 2025 ini.

Para Nelayan banyak gagal melaut atau pergi menangkap ikan. Pasalnya, cuaca buruk seperti angin kencang beberapa hari belakangan menerpa.

Dari penelusuran RB, Sabtu, 1 Februari 2025 di pesisir Pantai Panjang Kecamatan Teluk Segara tampak jejeran kapal nelayan dan ada beberapa yang sedang menjahit jaring.

Salah satu Nelayan Kevin (39) mengatakan bahwa pekan ini bukan waktu yang tempat untuk melaut. Lantaran angin masih sangat kencang di tengah samudera.

BACA JUGA:Pengendara Minta Segera Tangani Jalan Berlubang di Lampu Merah Simpang Sekip

BACA JUGA: Kejati Bengkulu Tunggu Perintah Bentuk Satgas Pemberantasan Perusakan Hutan

“Menurut info yang kami dapat dari Badan Meteologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) bahwa cuaca buruk akan terjadi disepanjang 5 hari ke depan tepatnya pada tanggal 5 Februari mendatang,” ujarnya.

Bukan hanya terkendala cuaca, para nelayan tidak bisa melaut lantaran alat tangkap ikan seperti jaring banyak robek akibat terjangan ombak besar, tali jangkar dan pancing putus, hingga bubu ikan banyak yang hilang.

“Kalau begini bagaimana kita mau melaut, cuaca lagi kurang mendukung, ditambah lagi dengan jaring dan ada beberapa kapal yang bocor akibat terbentur karang,” ucapnya.

Sedangkan untuk tangkapan para nelayan sangat menurun dibandingkan beberapa bulan terakhir.

BACA JUGA:PMK Mulai Teratasi, Kasus Jembrana Bertambah Lagi, Zona Merah Kawasan Bangkahan Masih Berlangsung

BACA JUGA:Banyak Kepsek Pensiun, PGRI Minta Disdikbud Benteng Gelar Diklat

“Masalah paling sulit yang seperti ini, tangkapan berkurang, peralatan banyak rusak, bahan bakar mahal, bisa saja dipaksakan untuk melaut tapi ujung-ujungnya kita juga yang merugi,” katanya. 

Kevin juga mengungkapkan, untuk tahun ini masalahnya begitu serius dan sangat sulit untuk mencari solusinya, bukan Kevin saja tapi ada juga nelayan lain.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan