Indonesia tanpa Gelar di BWF World Tour Finals

Ganda Putra merah putih FajRi --

HANGZHOU, KORANRB.ID – Fajar Alfian/Rian Ardianto tak mampu menuntaskan turnamen penutup BWF World Tour Finals (WTF) dengan maksimal. Ganda putra berakronim FajRi itu takluk di babak semifinal. Pupus sudah harapan Indonesia meraih gelar di BWF World Tour Finals. 

Satu-satunya pemain timnas yang tersisa di BWF World Tour Finals Hangzhou China, Fajar Alfian/Rian Ardianto kalah oleh andalan Tiongkok Liang Wei Keng/Wang Chang. Skor akhir 20-22, 21-12, 16-21 yang berlangsung di Hangzhou Olympic Sports Centre, kemarin (16/12).

Hal yang disayangkan terjadi di akhir game pertama. Sempat unggul 19-18, namun tertikung hingga 20-22. Sedangkan di game kedua FajRi bisa gaspol sehingga unggul jauh. Namun, kondisi berbalik di game ketiga dengan kalah start hingga tertinggal 0-4. 

BACA JUGA: Liverpool FC vs Manchester United: Banjir Gol adalah Keniscayaan

Hal itu membuat FajRi sulit untuk mengejar dan mengembangkan permainan. ’’Di awal game ketiga kami melakukan banyak kesalahan sendiri, kalah start bisa dibilang. Lawan juga sudah siap fokus menyerang,’’ ungkap Rian. 

Kendati demikian, Fajar tetap mensyukuri apa pun kondisi dan hasil yang sudah didapat. ’’Tidak mengapa. Karena tetap ada perkembangan yang lumayan bagus di sini setelah hasil-hasil yang mengecewakan di beberapa turnamen sebelumnya,’’ ucapnya.

Baginya, 2023 berjalan penuh lika-liku. Tak jarang terhenti di babak-babak awal. ’’Terima kasih untuk 2023, kami membuka dengan manis dengan juara di Malaysia Open. Tapi, tidak berhasil meraih gelar di penutupnya,’’ ujarnya.

Menariknya, di Malaysia Open 2023, FajRi menaklukkan Liang/Wang juga dengan rubber game (21-18, 18-21, 21-13). Selain di Malaysia Open, FajRi juara di All England dan runner-up di Korea Open. 

Fajar berharap pada 2024 bisa mencapai peak performance di Olimpiade Paris nanti. ’’Dijauhi dari cedera dan keberuntungan serta hasil memihak pada kami,’’ harap pemain binaan SGS Bandung tersebut.

BACA JUGA: Cegah Penyimpangan, Personel Polda Binrohtal Tiap Kamis

Eks ganda putra Indonesia Anthonius Budi Ariantho berharap, di awal tahun nanti persiapan ganda putra harus lebih matang. Apalagi dalam penentuan akhir pengumpulan poin Olimpiade. ’’Persiapannya lebih ekstra. Secara porsi latihan ditambah lagi,’’ ungkapnya kepada Jawa Pos.

Selain itu, yang tak kalah penting adalah menjaga kondisi. ’’Yang nggak penting ditahan dulu. Fokus ke latihan sih mestinya,’’ kata peraih medali perunggu Olimpiade Atlanta 1996 bersama Denny Kantono di ganda putra itu.

Lantas, bagaimana kans untuk bisa meloloskan dua wakil di Olimpiade? Anthonius menilai kans masih ada. Meskipun, ambisi itu sangat berat. Sebab, dua wakil yang ada harus menempati peringkat 8 besar.

’’Itu masih ada beberapa turnamen terakhir. Banyaklah. Kembali, latihan saja ditambah, fokus lagi,’’ katanya. (raf/c6/bas)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan