3. Penurunan sistem kekebalan tubuh
Zat besi juga memiliki peran penting dalam menjaga sistem kekebalan tubuh.
Kekurangan zat besi dapat menyebabkan penurunan fungsi sistem imun, sehingga tubuh lebih rentan terhadap infeksi.
Hemoglobin, yang membawa oksigen ke sel-sel tubuh, juga penting untuk menjaga sel-sel kekebalan tetap aktif dan siap melawan patogen.
Orang dengan kekurangan zat besi cenderung lebih sering mengalami infeksi, seperti flu atau infeksi saluran pernapasan.
Karena zat besi diperlukan untuk produksi energi dan regenerasi sel, penyembuhan luka atau pemulihan dari penyakit juga menjadi lebih lambat pada individu dengan kekurangan zat besi.
4. Gangguan jantung
Anemia defisiensi besi juga dapat mempengaruhi kesehatan jantung.
Ketika tubuh kekurangan oksigen, jantung harus bekerja lebih keras untuk memompa darah dan memenuhi kebutuhan oksigen di seluruh tubuh.
Dalam jangka panjang, kondisi ini bisa menyebabkan komplikasi serius pada sistem kardiovaskular.
Kekurangan oksigen bisa menyebabkan jantung berdetak lebih cepat atau tidak beraturan karena mencoba untuk memompa lebih banyak darah.
Dalam kasus yang parah, anemia defisiensi besi yang tidak diobati dapat menyebabkan gagal jantung, di mana jantung tidak mampu memompa darah dengan efektif ke seluruh tubuh.
5. Komplikasi pada kehamilan
Bagi ibu hamil, kekurangan zat besi bisa berdampak serius baik bagi ibu maupun janin.
Kekurangan zat besi selama kehamilan dapat menyebabkan anemia, yang meningkatkan risiko komplikasi seperti kelahiran prematur dan berat badan lahir rendah.
Selain itu, ibu hamil yang kekurangan zat besi juga lebih mungkin mengalami kelelahan yang berlebihan, membuat mereka lebih sulit untuk menjaga kesehatan selama masa kehamilan.