Serat yang terkandung dalam pakcoy bisa menyebabkan kram perut, perut kembung, dan perubahan pola buang air besar pada penderita IBS.
7. Penderita Diabetes yang Mengontrol Gula Darah dengan Obat.
Pakcoy mengandung senyawa yang disebut glukosinolat, yang bisa mempengaruhi kadar gula darah.
Meskipun pakcoy memiliki indeks glikemik rendah, bagi penderita diabetes yang mengandalkan obat-obatan untuk mengontrol gula darah, konsumsi pakcoy yang berlebihan bisa mengganggu keseimbangan gula darah mereka. Ini terutama berlaku bagi mereka yang menggunakan obat yang mempengaruhi metabolisme gula darah.
8. Penderita Aneurisma atau Masalah Pembuluh Darah.
Pakcoy mengandung sejumlah vitamin K, yang berperan penting dalam pembekuan darah. Bagi penderita aneurisma atau masalah pembuluh darah, konsumsi pakcoy yang berlebihan bisa berisiko memperburuk kondisi pembuluh darah.
BACA JUGA:Pulang Kampung, Ini Agenda Menteri Desa PDT Yandri Susanto di Bengkulu Selatan
Terlalu banyak vitamin K dapat meningkatkan risiko pembekuan darah yang dapat memperburuk risiko pecahnya aneurisma.
9. Penderita Gangguan Pencernaan yang Sensitif terhadap Gas.
Penderita gangguan pencernaan sensitif terhadap makanan yang dapat memproduksi gas berlebihan, seperti pakcoy.
Pakcoy, seperti kebanyakan sayuran cruciferous, mengandung karbohidrat yang sulit dicerna, yang dapat menyebabkan pembentukan gas di perut dan usus.
Bagi mereka yang mudah kembung atau menderita flatulensi berlebihan, makan pakcoy bisa memperburuk kondisi ini.
10. Penderita Gout (Asam Urat Tinggi)
Gout adalah kondisi yang disebabkan oleh penumpukan kristal asam urat di sendi, yang menyebabkan nyeri hebat dan peradangan. Pakcoy mengandung purin dalam jumlah yang moderat.
Meskipun tidak sebanyak makanan lain seperti daging merah atau makanan laut, konsumsi pakcoy dalam jumlah banyak masih bisa memperburuk kadar asam urat dalam tubuh. Hal ini dapat memperparah gejala gout.