Bangun Komunikasi dan Saling Terbuka

Yunda Natalia M.Psi

BENGKULU, KORANRB.IDPerceraian pasangan suami istri, baik itu berstatus PNS maupun swasta marak terjadi. Perceraian merupakan keputusan terakhir yang diambil ketika pasangan tidak mampu lagi menyelesaikan permasalahan rumah tangganya.

Salah satu penyebab perceraian yang kerap menjadi alasan adalah kehadiran orang ketiga dalam rumah tangga. Psikolog Klinis Kota Bengkulu Yunda Natalia M.Psi mengungkapkan bahwa perselingkuhan tidak hanya terjadi pada laki-laki saja, perempuan berpotensi untuk selingkuh. “Artinya perselingkuhan ini tidak pernah memandang gender” jelas Yunda.

Dijelaskan, ada beberapa faktor yang mempengaruhi sehingga seseorang bisa melakukan perselingkuhan. Yang pertama bisa dari faktor dalam dirinya sendiri. Misal seperti kebutuhan perhatian, jarangnya komunikasi. Kemudian faktor emosional, yang berkaitan dengan ketidakpuasan hubungan seksual dengan pasangannya. Selanjutnya faktor ekonomi dan terakhir memang karakter individu yang mudah melakukan perselingkuhan. “Banyak hal yang dapat mempengaruhi perselingkuhan itu. Pada dasarnya perselingkuhan ini akan berdampak negatif baik pada korban maupun kepada diri mereka yang berselingkuh itu sendiri,” terangnya.

BACA JUGA: Siswa Tak Bisa BTA, Guru Dievaluasi

Efek perselingkuhan akan lebih berdampak ketika laki-laki mengetahui istrinya berselingkuh. Sebab laki-laki merupakan kepala kaluarga. Ketika pasangannya memutuskan untuk selingkuh, akan menghancurkan dan melukai harga diri seorang laki-laki. Akan menimbulkan rasa marah, kecewa bahkan yang terburuk akan menimbulkan depresi dan gangguan psikologis lainnya.

Dampak perselingkuhan ini sendiri, juga akan dirasakan oleh anak dan keluarga dan akan memberikan rasa kecewa terhadap orangtuanya yang telah melakukan perselingkuhan. Perselingkuhan ini juga dapat memberikan trauma kepada anak, dan akan mempengaruhi dia saat dia hendak memilih pasangannya nanti. “Perselingkuhan akan memberikan dampak negatif, baik dengan anak maupun dengan keluarga besarnya sendiri. Dan tentu saja akan memberikan trauma yang mendalam baik dengan anak maupun dengan keluarganya sendiri,” tegas Yunda.

Bagikan Berita Ini :

Read Previous

Hibahkan Bus Trans Rafflesia

Read Next

Rumah Diterjang Badai, Harap Bantuan Pemerintah