
CURUP, KORANRB.ID – Menjanjikannya harga bawang merah belakangan ini, membuat komoditi hortikultura ini semakin diminati para petani di wilayah Rejang Lebong. Bahkan banyak petani mulai beralih melakukan budidaya bawang merang dibandingkan sayur mayur lainnya.
Salah satu petani yang mulai membudidayakan tanaman bawang merah, yakni Subadri (52) warga Desa Sumber Urip, Kecamatan Selupu Rejang. Ia mengatakan selama ini memfokuskan lahan kebunnya pada aneka jenis sayuran. Namun melihat harga komoditi bawang merah yang belakangan lebih menjanjikan, sehingga ia beralih menjadi petani bawang.
“Sudah hampir 8 bulan ini saya bertaman bawang merah, karena lebih memiliki prospek dan harga jual yang terus mengalami kenaikan sehingga lebih menjanjikan untuk perekonomian kami sebagai petani,” jelasnya.
Ia mengatakan budidaya tanaman bawang merah di wilayah itu masih sangat menjanjikan karena harganya yang cukup mahal yakni antara Rp 23.000 hingga Rp 25.000 per kilogram dan masa penanamannya sampai panen hanya sekira 2,5 bulan. Budidaya tanaman bawang merah ini bagi sebagian besar petani baru pertama kali dilakukan, setelah sebelumnya puluhan tahun hanya menanam aneka jenis sayuran seperti kol bulat, cabai merah, cabai rawit, sawi, terong, tomat, daun bawang dan lainnya.
BACA JUGA:
“Selain harganya stabil, perawatan untuk tanaman bawang merah ini sendiri terbilang mudah. Selama masa tanam hanya dua kali dilakukan pemupukan yaitu saat pengolahan tanah yaitu dengan pupuk kandang dan pupuk kimia serta satu kali saat masa tanam,” terangnya.