Baca Koran Harian Rakyat Bengkulu - Pilihan Utama

Kapal Keruk Rusak, Target Tahap II Alur Pelabuhan Pulau Baai Terancam Molor

Kapal Keruk Costa Fortuna 3 saat bersandar di Dermaga Nusantara Baru Pulau Baai akibat adanya kerusakan yang terjadi pada Kamis, 9 Oktober 2025.--reno/rb

KORANRB.ID –  Pengerukan alur Pelabuhan Pulau Baai Bengkulu kembali mengalami kendala yang mengakibatkan proses pengerukan terhenti. 

Kapal keruk Costa Fortuna 3, yang menjadi alat utama pengerjaan, mengalami kerusakan serius sehingga harus disandarkan ke dermaga untuk beberapa waktu yang ditidak diketahui secara pasti.

Berdasarkan informasi diterima RB, di lapangan menunjukkan aktivitas pengerukan benar-benar berhenti total. Kapal keruk Costa Fortuna 3 tampak tidak beroperasi dan kini bersandar di Dermaga Nusantara menunggu proses perbaikan.

Wakil Ketua Indonesian National Shipowners' Association (INSA) Bengkulu, Edi Haryanto menyampaikan bahwa Kamis, 9 Oktober 2025 pukul 13.00 WIB, Costa Fortuna 3 ditarik menggunakan Tugboat untuk minggir kedermaga akibat adanya kerusakan pada salah satu tiang di kapal keruk tersebut.

BACA JUGA:Satpol PP Humanis Siap Kawal Wisata Bengkulu

BACA JUGA:SMA Unggul Garuda Bengkulu Siap Dibangun, Mulai Terima Siswa Tahun 2027

“Ya memang keadaanya seperti itu, ada salah satu tiang penting yang patah, sehingga mengganggu aktivitas pengerukan, untuk itu saat ini pengerukan terpaksa terhenti sementara,” ujarnya.

Ia menilai adanya kerugian yang terjadi akibat terhentinya proses pengerukan tersebut, seperti sedimentasi terus terjadi sehingga pengerukan yang selama ini akan kembali tertimbun pasir, kemudian kedalaman alur hingga saat ini masih berjalan ditempat alias bertahan di kedalaman 2,9 meter dari permukaan.

Untuk itu, ia meminta agar Pelindo segera mempercepat proses perbaikan dan juga mencari solusi agar sedimentasi tidak kembali mendangkalkan alur yang selama ini sudah dikeruk sembari menunggu kapal dalam proses perbaikan.

Semenetara itu,  Ketua Forum Komunikasi Asosiasi Maritim (Forkam), Marwan Ramis, menyebutkan kerusakan kapal menjadi pukulan berat bagi kelanjutan proyek pengerukan alur pelabuhan yang seharusnya rampung sesuai jadwal yang telah ditargetkan pada November 2025 mendatang.

BACA JUGA:Kasus Fee 20 Persen Oplah: P3A, Poktan dan Gapoktan Harus Buka-Bukaan kepada Jaksa

BACA JUGA:Korupsi Bawaslu Bengkulu Tengah: Penyidikan Terus Berlanjut, Jaksa Masih Sita 4 Handphone

“Kapalnya harus sandar karena terjadi kerusakan. Untuk waktu perbaikan belum diketahui secara pasti,” ujar Marwan.

Menurut Marwan, terhentinya kegiatan pengerukan memberi dampak besar, baik secara ekonomi maupun waktu pengerjaan. Padahal, Pelindo telah diultimatum agar pengerukan tahap II selesai pada November mendatang.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan