Dari Pelabuhan Pulau Baai Menuju Indonesia Emas, GM Pelindo: Selamat HUT Provinsi Bengkulu
Pelabuhan Pulau Baai yang digadang-gadang menjadi tulang punggung ekonomi baru melalui kawasan industri.--reno/rb
KORANRB.ID - Kinerja jajaran PT. Pelabuhan Indonesia (Pelindo) Regional 2 Bengkulu dalam mengelola Pelabuhan Pulau Baai Bengkulu semakin menggeliat. Pelabuhan Pulau Baai kini bersiap menjadi gerbang utama perdagangan di sisi barat Pulau Sumatra.
Melalui program revitalisasi besar-besaran merancang Pulau Baai menjadi tulang punggung kemajuan menuju Indonesia Emas 2045.
Serta dukungan pembangunan konektivitas jalan tol Bengkulu–Lubuk Linggau. Pelindo Bengkulu kini tengah menegaskan peran Pulau Baai sebagai simpul ekonomi baru berbasis industri dan pelabuhan samudra.
General Manager PT Pelindo II Bengkulu, Dimas Rizki Kusmayadi mengakatan Pelabuhan Pulau Baai berada pada posisi yang tepat untuk memenuhi peningkatan kebutuhan distribusi dengan berbagai potensi strategis di Sumatera.
BACA JUGA:Dari Aspirasi Masyarakat hingga Daerah Otonom! Berikut Sejarah Pembentukan Kabupaten Bengkulu Tengah
BACA JUGA:Warisan Peradaban di Nusantara! Berikut 4 Fakta Sejarah Menarik Kabupaten Mukomuko
“Kondisi geografis Bengkulu dengan garis pantai sepanjang sekitar 525 kilometer di sisi barat serta hamparan hutan konservasi di lereng timur Pegunungan Barisan menjadi potensi strategis yang perlu dikembangkan secara optimal untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan,” papar Dimas.
Berdasarkan data potensi ekonomi Provinsi Bengkulu terbagi menjadi 2 potensi yang sudah selayaknya untuk terus dikembangkan, seperti Potensi Ekonomi Biru atau Blue Economy.
Terdiri dari potensi pengembangan tambak ikan dan udang di kawasan pesisir, potensi besar untuk perikanan tangkap skala luas berkat akses langsung ke laut lepas yang kaya sumber daya, potensi pengembangan industri dan pusat kegiatan maritim melalui optimalisasi Pulau Baai.
Kemudian potensi ekonomi hijau atau green economy seperti potensi pengembangan pangan berkelanjutan dan pertanian organik, potensi pembangunan ekonomi sirkular terpadu di sektor pertanian, mulai dari pengelolaan limbah, pemanfaatan kembali bahan organik, hingga pengolahan hasil samping menjadi produk bernilai tambah.
BACA JUGA:Dari Pemekaran hingga Potensi Ekonomi! Berikut 4 Fakta Sejarah Menarik Kabupaten Bengkulu Utara
BACA JUGA:Dari Suku Rejang hingga Tambang Emas Kolonial! Berikut Sejarah Kabupaten Lebong
Kemudian potensi perdagangan karbon melalui pemanfaatan kawasan hutan konservasi sebagai penyerapan emisi dan potensi pengembangan energi terbarukan.
“Rencana revitalisasi ini akan meningkatkan peran Bengkulu sebagai pelabuhan samudra yang strategis, sekaligus memperluas jangkauan layanan,” paparnya.