Bongkar Makam untuk Autopsi, Keluarga Masih Pertimbangkan

RUMAH DUKA: Rumah orang tua almarhum Hendri Anwar (32) yang juga menjadi tempat ditemukannya jasad korban.
SELUMA, KORANRB.ID – Pascatiga minggu berselang wafatnya Hendri Anwar (32) warga Kelurahan Pasar Tais Kecamatan Seluma, kemarin pagi (17/3) keluarga korban mendatangi Satreskrim Polres Seluma.
Untuk berkonsultasi terkait penemuan rekaman audio berdurasi 47 menit di handphone korban yang isinya mengarah ke dugaan persekusi yang diduga masih terkait dengan kematian almarhum pada 18 Februari lalu.
Kasat Reskrim Polres Seluma, Iptu. Dwi Wardoyo membenarkan adanya kunjungan tersebut, sebelumnya pihak keluarga menutupi adanya kejadian tersebut. Namun setelah adanya kejanggalan pasca beberapa waktu korban meninggal, keluarga menemukan adanya temuan lain.
“Keluarga korban datang untuk berkonsultasi terkait dugaan persekusi yang menyebabkan almarhum meninggal dunia dengan cara gantung diri di rumahnya pada Februari lalu,” ucap Dwi.
BACA JUGA: Inspektur Geram, Dokter Mangkir Panggilan
Untuk memperdalam masalah ini, tentunya pihak Sat Reskrim akan mengumpulkan beberapa bukti tambahan untuk mengungkapkan perkara ini itupun jika pihak keluarga bersedia.
Salah satu caranya dengan dilakukan otopsi yang mengharuskan makam almarhum dibongkar kembali.
“Kami telah merespon pengaduan dari keluarga almarhum, namun jika memang ingin terungkap kebenarannya, itulah salah satu caranya, dengan syarat keluarga harus menyetujui makam dibongkar,” jelasnya.
Terkait keterangan dari Kasat Reskrim Seluma, Keluarga korban, Bambang Saputra (28) mengaku akan melakukan musyawarah terlebih dahulu dengan pihak keluarga besarnya.
“Karena tidak cukup apabila hanya dengan alat bukti berupa rekaman mas, untuk menguatkan bukti tersebut, kepolisian menyarankan untuk dilakukan otopsi terhadap jasa almarhum. Namun saran tersebut saya tampung terlebih dahulu untuk disampaikan kepada keluarga besar,”tutupnya.