Gemar Beribadah dengan Bersedekah

Oleh Buya H.Yulkamra.S.Ag.M.Pd, Wakil I Ketua Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kota Bengkulu
Oleh Buya H.Yulkamra.S.Ag.M.Pd,
Wakil I Ketua Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kota Bengkulu

 

TAK henti-hentinya kita panjatkan puji syukur kepada Allah SWT yang telah memberikan kita nikmat iman dan Islam; karunia yang teramat besar yang Allah karuniakan kepada hamba Allah SWT. Semoga kita selalu termasuk yang mendapatkan hidayah Allah SWT serta berada dalam keadaan Iman dan Islam hingga akhir hayat kita.

Dan tentunya kita bersyukur kepada Allah SWT atas nikmat berbagai kehidupan yang masih diberikan kepada kita. Sehingga pada kesempatan ini kita masih dapat beribadah kepada Allah SWT, dan mengajak kepada seluruh umat muslim, marilah kita senantiasa meningkatkan keimanan dan ketakwaan kita kepada Allah SWT, takwa dalam arti senantiasa berupaya dan berusaha untuk selalu menghadirkan Allah SWT dalam setiap situasi dan kondisi dengan cara senantiasa berzikir dan melaksanakan segala perintah Allah SWT.

Sedekah atau shodaqoh berasal dari kata “shadaqa” yang artinya jujur, benar, memberi dengan ikhlas. Ini mengisyaratkan bahwa orang-orang yang bersedekah berarti telah berlaku jujur kepada dirinya sendiri mengenai kelebihan yang telah di berikan oleh Allah SWT.

Sedekah meliputi sedekah wajib (zakat) dan sedekah sunat (at tatawwu) atau sedekah spontan dan sukarela yang sama artinya dengan infak. Allah SWT berfirman di surat Al hadid ayat 18.

“Sesungguhnya orang-orang yang membenarkan (Allah SWT dan Rasul) baik laki-laki maupun perempuan dan meminjamkan kepada Allah SWT peinjaman yang baik, niscaya akan dilipat gandakan (pembayarannya) kepada mereka; dan bagi mereka pahala yang banyak,”.

BACA JUGA: Pertambangan Batu Bara Ancam Populasi Gajah Sumatera

Bersedekah tidak mengenal waktu. Dalam artian, tidak harus menunggu saat sudah kaya atau sukses karena akan datang penyesalan kelak jika ajal menjemput. Dalam Alquran, Allah SWT berfirman dalam surat Al munafiqun ayat 10 yang artinya.

“Dan belanjakanlah sebagian dari apa yang telah Kami berikan kepadamu sebelum datang kematian kepada salah seorang di antara kamu; lalu ia berkata, “Ya Tuhanku, mengapa Engkau tidak menangguhkan (kematianku) sampai waktu yang dekat, yang menyebabkan aku dapat bersedekah dan aku termasuk orang-orang yang saleh,”

Menukil Kitab Tafsir Ibnu Katsir, dalam ayat tersebut, Allah SWT mengingatkan setiap orang yang melalaikan kewajiban pasti akan merasa menyesal di saat meregang nyawanya, dan meminta agar usianya diperpanjang sekalipun hanya sebentar untuk bertobat dan menyusul semua amal yang dilewatkannya termasuk bersedekah. Tetapi alangkah jauhnya, karena nasi telah menjadi bubur, masing-masing orang akan menyesali kelalaiannya.

Dari ayat Alquran dan hadits di atas mengajarkan bahwa Muslim sudah semestinya selalu bersedekah sesuai dengan kemampuan yang dimilikinya baik di kala lapang maupun sempit.

Sedekah memiliki banyak keutamaan di antaranya mencegah kematian buruk, meredam murka Allah dan menutup pintu keburukan.

Orang yang suka bersedekah akan dilindungi oleh Allah SWT dari kematian yang buruk. Hal ini sesuai sabda Rasulullah SAW:

“Sedekah itu bisa mencegah kematian buruk”. Dan di lanjutkan.

“Sedekah sirri (secara rahasia) memadamkan murka Allah SWT dan sedekah secara terang-terangan merupakan perisai dari neraka,”