Belum Setahun, Terjadi 40 Kasus Kekerasan Perempuan dan Anak, 50 Persen di Antaranya Pencabulan
DIRINGKUS: Salah satu tersangka persetubuhan anak di bawah umur saat ditangkap. --RUSMANAFRIZAL/RB
BINTUHAN, KORANRB.ID - Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polres Kaur, dari Januari hingga Oktober 2025 telah menangani 40 laporan kekerasan perempuan dan anak.
Mirisnya, 50 persen diantara laporan tersebut adalah tindak pidana persetubuhan atau cabul terhadap anak di bawah umur.
Untuk sebuah Kabupaten yang cukup terpencil di Provinsi Bengkulu dan juga jumlah penduduk yang tidak begitu banyak, laporan yang ditangani oleh Unit PPA Polres Kaur ini terbilang cukup tinggi.
Sehingga sudah sepatutnya mendapatkan perhatian lebih dari semua pihak, agar kedepannya jumlah kasus tidak begitu tinggi.
BACA JUGA:25 Saksi Diperiksa, Kerugian Negara DD Lebong Tandai Capai Rp 500 Juta
Kapolres Kaur, AKBP. Yuriko Fernanda, SH., S.I.K. MH., melalui Kasat Reskrim Iptu. Suprapto, SH., MH, didampingi Kanit PPA Ipda. Jelpimon, SH., MKM, menyampaikan 40 laporan kekerasan pada perempuan dan anak yang masuk dengan mereka adalah yang sudah ditangani dan beberapa sudah berjalan ke tahapan persidangan.
Ada beberapa laporan kekerasan yang tidak dilanjutkan ke tahapan berikutnya, karena kedua belah pihak sepakat untuk berdamai.
"Sampai sekarang 40 laporan yang kita tangani, 50 persen di antaranya adalah pencabulan terhadap anak di bawah umur," kata Jelpimon.
Ia mengaku, terkhusus kasus persetubuhan ataupun pencabulan terhadap anak di bawah umur, semua adalah perempuan.
BACA JUGA:Azhari: Buka Peluang Investasi di Sektor Pariwisata
Sedangkan tersangkanya adalah kerabat dekat dari korban itu sendiri.
Mulai dari ayah kandung, ayah tiri, paman, pacar, dan orang-orang terdekat korban.
Artinya kasus ini perlu mendapat perhatian lebih, sebab tempat paling aman bagi korban justru menjadi tempat paling berbahaya.
"Rata-rata tersangka adalah orang terdekat dari korban, makanya penanganan kasus PPA ini perlu mendapat perhatian lebih lagi," ujarnya.