
JAKARTA, KORANRB.ID – Permintaan pembiayaan korporasi pada April 2023 tumbuh terbatas. Tecermin dari saldo bersih tertimbang (SBT) pembiayaan korporasi sebesar 19,8 persen. Lebih rendah daripada SBT bulan sebelumnya 24 persen.
Kepala Departemen Komunikasi Bank Indonesia (BI) Erwin Haryono menyatakan, mayoritas pembiayaan bersumber dari dana sendiri. Diikuti dari pemanfaatan fasilitas kelonggaran tarik yang meningkat jika dibandingkan dengan bulan sebelumnya. ”Sementara, permintaan yang bersumber dari perbankan dalam negeri terindikasi melambat,” ujarnya, Selasa (23/5).
BACA JUGA: KPU Berharap Kepastian Dana Hibah Pilkada
Di sisi rumah tangga, permintaan pembiayaan baru juga melambat. Mayoritas nasabah mengajukan kredit multiguna dan memilih bank umum sebagai sumber utama penambahan. ”Sumber lainnya, antara lain, koperasi dan leasing,” katanya.
Sementara itu, PT Bank Maybank Indonesia Tbk mencatat total kredit Rp 107,22 triliun pada kuartal I 2023. Tumbuh 7,7 persen secara tahunan dari Rp 99,52 triliun pada periode yang sama 2022. ”Diambil rata-rata industri, kredit masih tumbuh. Tapi, dari perspektif bank BUKU III, capaian ini relatif cukup baik,” jelas Presiden Direktur Maybank Indonesia Taswin Zakaria di public expose di Jakarta.