Waiting List Haji Kota Bengkulu Tembus 35 Tahun
ANTAR: Kepala Kemenag Kota Bengkulu, Nopian Gustari saat melepas keberangkatan Calon Jemaah Haji Kota Bengkulu beberapa waktu lalu.--ist/rb
BENGKULU, KORANRB.ID – Minat masyarakat Kota Bengkulu untuk menunaikan ibadah haji terus menunjukkan peningkatan signifikan setiap tahunnya.
Namun, tingginya antusiasme ini berbanding terbalik dengan keterbatasan kuota keberangkatan yang membuat masa tunggu calon jemaah kini mencapai hingga 35 tahun.
Data dari Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kota Bengkulu mencatat, jumlah warga yang telah mendaftar haji mencapai 10.193 orang.
Sementara itu, kuota resmi keberangkatan yang tersedia setiap tahun hanya sekitar 193 jemaah.
BACA JUGA:Pajak Bengkulu Utara Over Target Rp3,1 Miliar, Target 2026 Naik
Kondisi tersebut menyebabkan ribuan calon jemaah harus bersabar menunggu giliran selama puluhan tahun sebelum akhirnya bisa menjejak kaki di Tanah Suci.
Kepala Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kota Bengkulu, Dr. H. Nopian Gustati, S.Pd.I.,M.Pd.I, melalui Kasi Penyelenggara Haji dan Umrah Kantor Kemenag Kota Bengkulu, H. Ramadan Subhi, mengatakan tingginya angka pendaftar menjadi bukti kuat besarnya semangat masyarakat Bengkulu dalam menunaikan rukun Islam kelima.
“Kalau waiting list jemaah haji sudah 35 tahun. Jumlah pendaftar saat ini mencapai lebih dari 10 ribu orang, sementara kuota resmi per tahunnya hanya 193 jemaah,” ujar Ramadan, Senin, 3 November 2025.
Meski demikian, Kemenag Kota Bengkulu terus berupaya memberikan pelayanan terbaik bagi calon jemaah.
BACA JUGA:Menanti Aksi Satgas PAD Tindak Penunggak Pajak Hotel, Penginapan dan Billboard
Melalui aplikasi Pintar Haji, proses pendaftaran kini dilakukan secara online dan terpusat, tanpa perlu pembagian data berdasarkan kecamatan.
Sistem ini diharapkan mampu memberikan kemudahan bagi masyarakat dalam mengakses berbagai informasi seputar pendaftaran, tahapan proses, hingga jadwal keberangkatan.
Ramadan menegaskan, keterbatasan kuota bukanlah kendala pelayanan di tingkat daerah, melainkan dampak dari kebijakan nasional yang disesuaikan dengan jatah kuota yang diberikan oleh Pemerintah Arab Saudi.
“Kami memastikan seluruh proses pendaftaran tetap berjalan efisien dan transparan.