Emas Perhiasan Penyumbang Utama Inflasi Bengkulu, Tembus 2,85 Persen
SAMPAIKAN: Kepala BPS Provinsi Bengkulu, Win Rizal saat memaparkan pencatatan Inflasi Oktober 2025 di Aula Rafflesia pada Senin, 3 Oktober 2025.--RENO/RB
BENGKULU, KORANRB.ID – Harga emas perhiasan menjadi penyumbang utama kenaikan inflasi di Bengkulu mencapai 2,85 persen pada Oktober 2025 secara Year-On-Year (Y-O-Y).
Hal tersebut diketahui dari hasil pencatatan Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bengkulu dalam rangkaian press release di Aula Rafflesia BPS Provinsi Bengkulu pada Senin, 3 November 2025.
Kepala BPS Provinsi Bengkulu, Ir. Win Rizal, ME mengungkapkan bahwa penyumbang terbesar inflasi kali ini berasal dari kelompok perawatan pribadi, terutama akibat kenaikan harga emas perhiasan yang terdorong oleh lonjakan harga emas dunia.
“Yang paling dominan adalah perawatan diri, khususnya harga emas.
BACA JUGA:Waiting List Haji Kota Bengkulu Tembus 35 Tahun
Hal ini karena harga emas dunia ikut mempengaruhi,” jelas Win Rizal.
Berdasarkan data BPS, emas perhiasan memberikan andil sebesar 0,15 persen terhadap inflasi Bengkulu.
Disusul komoditas cabai merah 0,13 persen, udang basah 0,03 persen, kopi bubuk 0,02 persen, dan roti manis 0,01 persen.
Sementara kelompok makanan dan minuman, yang biasanya menjadi penyumbang utama inflasi, pada Oktober ini hanya berkontribusi 0,01 persen.
BACA JUGA:Penerima Pupuk Subsidi Bengkulu Utara 2026 Turun, Data Ganda Dihapus
“Artinya beberapa fenomena mendukung terjadinya inflasi.
Syukurlah tidak terlalu tinggi, karena hampir semua wilayah juga mengalami inflasi,” ujarnya.
Win menambahkan, angka inflasi Bengkulu masih dalam batas wajar.
Namun pemerintah daerah perlu terus menjaga kestabilan harga agar inflasi tetap terkendali di kisaran 2,5 persen.