Data BPS Produksi Padi Menurun, DTPHP: Luas Lahan dan Hasil Panen Justru Meningkat
PANGAN: Panen raya padi di Kelurahan Dusun Besar Kota Bengkulu beberapa waktu lalu.--IST/RB
BENGKULU, KORANRB.ID - Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bengkulu merilis data yang menunjukkan adanya tren penurunan produksi padi sepanjang tahun 2025.
Dalam laporan yang dikeluarkan pada 3 November 2025 itu, BPS mencatat luas panen, produksi gabah, dan produksi beras mengalami penurunan dibanding tahun 2024.
Dari hasil perhitungan BPS, luas panen padi Bengkulu tahun 2025 hanya sekitar 52,05 ribu hektare, turun 6,67 persen dari tahun sebelumnya yang mencapai 55,78 ribu hektare.
Dampaknya, produksi Gabah Kering Panen (GKP) menurun menjadi 310,44 ribu ton, dan produksi beras untuk konsumsi penduduk turun menjadi 152,82 ribu ton, atau berkurang sekitar 4 ribu ton dibanding tahun lalu.
BACA JUGA:Hindari Pemotongan TPP ASN, Dewan Usul Opsi Perampingan OPD
Namun, Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura, dan Peternakan (DTPHP) Provinsi Bengkulu menyampaikan bahwa data di lapangan menunjukkan kondisi berbeda.
Kepala DTPHP Rosmala Dewi menjelaskan bahwa luas lahan tanam di Bengkulu tahun ini justru meningkat, dan produksi padi tetap dalam kondisi baik.
“Kalau dari data kami, luas lahan hampir 78 ribu hektare, berarti ada selisih sekitar 25 ribu hektare dibanding data BPS.
Dengan luas seperti itu, produksi kita seharusnya naik, bukan turun,” ujarnya, Selasa, 4 November 2025.
BACA JUGA:Percepat Penyelesaian Masalah Infrastruktur Perkotaan, Walikota: Dukungan Pemprov dan DPRD Penting!
Menurut Rosmala, perbedaan angka ini terjadi karena metode penghitungan yang digunakan kedua lembaga berbeda.
BPS menggunakan Kerangka Sampel Area (KSA), sedangkan DTPHP menggunakan data real produksi dari kabupaten/kota yang dilengkapi bukti lapangan dan dokumentasi foto.
“Dalam sistem KSA, kalau di satu kabupaten ada lima titik sampel tapi hanya empat yang ditanami, perhitungannya tetap dibagi lima.
Ini yang membuat hasilnya jadi kecil.