Anggaran Fakir Miskin Kota Bengkulu Nol di 2026 karena Refocusing
TERIMA: Warga Kota Bengkulu saat menerima Bansos Kesra beberapa waktu lalu. IST/RB--
“Kita memang mengalami refocusing. Transfer keuangan daerah dari pusat dikurangi sehingga dampaknya langsung mengenai bidang kami,” ujarnya.
BACA JUGA: Seminar Nasional Unived Bengkulu Bahas Ekonomi dan Ketahanan Usaha
BACA JUGA:Hingga Awal Desember 2025, Realisasi Pajak Reklame Kota Bengkulu Baru 64 Persen
Bidang penanganan fakir miskin menjadi yang paling terdampak, sementara bidang lain yang masih berkaitan dengan Standar Pelayanan Minimal tetap memiliki anggaran.
“Bidang yang memiliki SPM seperti Rejamsos, Resos, dan Dayasos tetap berjalan. Untuk nominalnya silakan ke masing-masing bidang, saya hanya bisa menjelaskan kondisi di bidang fakir miskin,” tambah Sri.
Sebagai PPTK, Sri memastikan seluruh proses pengusulan dan penyusunan anggaran dilakukan sesuai mekanisme yang berlaku.
“Saat pengelolaan keuangan kami diminta menjelaskan kebutuhan dan alokasi yang diberikan. Setelah itu kami menyusun Kerangka Acuan Kerja sesuai porsi yang ada,” tutupnya.
Dinas Sosial Bengkulu menyebut tahun 2026 menjadi periode terberat dalam pelaksanaan mandat penanganan kemiskinan, dan berharap alokasi anggaran pusat dapat kembali stabil di tahun berikutnya.