Baca Koran Harian Rakyat Bengkulu - Pilihan Utama

Pinjaman Kopdes Merah Putih Mukomuko Dibatasi Maksimal Rp265 Juta

SOSIALISASI: Pengurus Kopdes Merah Putih Mukomuko tengah mendengarkan arahan terkait pinjaman. FIRMANSYAH/RB--

KORANRB.ID – Upaya memperkuat peran Koperasi Desa (Kopdes) Merah Putih di Kabupaten Mukomuko masih menemui kendala. 

Salah satunya adalah pembatasan dari pihak perbankan yang hanya memberikan plafon pinjaman antara Rp65 juta hingga Rp265 juta per koperasi. 

Selain itu, setiap pengajuan wajib disertai jaminan sebesar 30 persen dari total Dana Desa (DD).

Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UKM (Disperindagkop-UKM) Kabupaten Mukomuko, Nurdiana, SE, M.AP, menjelaskan pembatasan tersebut merupakan bentuk kehati-hatian pihak bank.

BACA JUGA: TPA Selagan Jaya Belum Teraliri Listrik, Pengelolaan Sampah Terkendala

BACA JUGA:Penertiban Ternak Liar di Mukomuko Lemah, Warga Keluhkan Bahaya di Jalan

Skema pembiayaan untuk koperasi desa tergolong baru, sehingga bank ingin memastikan dana yang disalurkan benar-benar digunakan untuk kegiatan ekonomi produktif.

“Bank masih membatasi jumlah pinjaman yang bisa diajukan Kopdes Merah Putih. Untuk tahap awal, plafon pinjaman berada di kisaran Rp65 juta hingga Rp265 juta. Itu pun wajib disertai jaminan Dana Desa sebesar 30 persen,” kata Nurdiana.

Ia menambahkan, sebelum mengajukan pinjaman, Kopdes wajib memenuhi sejumlah persyaratan. Salah satunya adalah kesiapan usaha dengan membangun minimal tiga gerai produktif, yaitu gerai elpiji, gerai pupuk, dan gerai pangan. 

Ketiga unit usaha ini menjadi syarat dasar agar koperasi benar-benar memberikan manfaat ekonomi bagi warga desa.

BACA JUGA:Rancangan APBD Tahun 2026, Wabup Bengkulu Selatan: Perkuat Struktur Ekonomi Daerah

BACA JUGA: Indonesia dan Hungaria Perkuat Kerja Sama Teknologi dan Perdagangan

“Gerai-gerai ini bagian dari komitmen Kopdes dalam menghadirkan pelayanan ekonomi di tingkat desa. Dengan begitu, koperasi tidak hanya menjadi simbol, tapi juga pusat kegiatan ekonomi yang nyata,” ujarnya.

Melalui keberadaan gerai elpiji, pupuk, dan pangan, masyarakat diharapkan tidak lagi bergantung pada tengkulak atau distributor besar. 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan