Musim Ikan Hilang, Nelayan Tradisional Menjerit

BERLABUH: Kapal nelayan tradisional Malioboro yang tengah berlabuh.
BENGKULU, KORANRB.ID – Sudah dua tahun lebih nelayan tradisional Malioboro tidak merasakan musim ikan seperti tahun-tahun sebelumnya. Hal ini diperparah dengan adanya kapal trawl yang beroperasi di kawasan lautan tempat nelayan tradisional mencari ikan.
Salah satu juragan kapal nelayan tradisional Malioboro, Denny Susanto mengatakan, miris melihat kondisi nelayan tradisional Bengkulu. Mereka melaut bahkan tidak mendapatkan hasil sama sekali.
BACA JUGA: Rp 24 Miliar Dibagi di Ramadan, Bantuan Rumah Ibadah
“Kami melaut modal Rp 200 ribu, balik cuman dapat hasil dijual Rp 250 ribu. Bahkan kadang kami tidak mendapatkan hasil sama sekali” kata Denny.
Disampaikan Denny, dia sangat mengharapkan pihak pemerintahan agar segera melarang aktivitas kapal trawl. ‘’Dua tiga tahun ini, ikan sangat susah, tidak seperti dulu. Kalau dulu balik dari melaut paling tidak kami pasti dapat duit untuk dibawa ke rumah,” sampainya.
Dilanjutkannya, sebanyak kurang lebih 150 nelayan tradisional Malioboro selama ini bergantung hidup dengan mencari ikan. Dan sekarang harus merasakan dampak dari kurangnya hasil tangkapan di dua tahun terakhir yang diyakini akibat aktivitas kapal trawl. Bahkan tidak jarang nelayan yang beralih profesi bekerja serabutan guna untuk menyambung hidup. ‘’Banyak nelayan yang enggan lagi untuk melaut karena sering tidak dapat hasil,” pungkas Denny.