
JAKARTA, KORANRB.ID – Demi kepentingan masyarakat, PT Pelabuhan Indonesia (Persero) atau Pelindo siap mendukung upaya relokasi Terminal Bahan Bakar Minyak (TBBM) Plumpang milik PT Pertamina (Persero) ke kawasan Pelabuhan. Hal itu sejalan dengan keputusan pemindahan yang telah diumumkan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir.
‘’Kami siap menindaklanjuti arahan Kementerian BUMN terkait rencana pemindahan lokasi atau relokasi Terminal Bahan Bakar Minyak (TBBM) Plumpang milik PT Pertamina (Persero) ke kawasan Pelabuhan,’’ jelas Group Head Sekretariat Perusahaan Pelindo Ali Mulyono, kemarin (7/3).
Ali menjelaskan, saat ini Pelindo tengah melakukan pembangunan lanjutan pada area di terminal NewPriok, di mana terdapat area yang diperuntukkan sebagai Product Terminal. Area inilah yang dapat dipertimbangkan sebagai lokasi baru TBBM. Lahan tersebut akan siap pada tahun 2024.
‘’Lokasi Product Terminal yang kami siapkan nantinya terletak tepat di waterfront, sehingga akan memudahkan bongkar muat minyak dan gas dari kapal ke terminal dan sebaliknya,’’ jelas Ali.
BACA JUGA: Relokasi Warga atau Depo Pertamina?
Sebagai tambahan, Jalan Tol Cibitung-Cilincing (JTCC) serta NewPriok Eastern Access (NPEA) akan menambah kemudahan akses langsung dari NewPriok menuju kawasan industri di Cibitung dan Cikarang.
‘’Pada prinsipnya Pelindo siap mengikuti arahan pemerintah dan terbuka terhadap opsi pemindahan ke pelabuhan. Untuk selanjutnya, kita akan menunggu pembicaraan lebih lanjut antara Pertamina dan Pelindo,’’ katanya.
Terpisah, VP Corporate Communication Pertamina Fadjar Djoko Santoso menuturkan, Pertamina tengah melakukan kajian terkait detail pemindahan tersebut. ‘’Pertamina akan menindaklanjuti arahan pemerintah. Saat ini kami mulai menyusun rencana tersebut, karena pastinya akan memerlukan kajian dan memerlukan waktu,’’ jelasnya, kemarin (7/3).
Meski belum memerinci berapa lama teknis dan kajian itu rampung, namun Fadjar menyebut bahwa Pertamina masih terus menjamin bantuan dan pendampingan bagi para korban.
Pertamina juga memastikan bahwa penanganan kepada warga terdampak di rumah sakit mendapatkan pelayanan dan pengobatan terbaik agar mereka dapat kembali pulih. ‘’Korban jiwa biaya pemakamannya Pertamina tanggung, korban luka terus kita monitor ketat,’’ katanya.