Persiapan Ramadan

BULAN Ramadan tahun ini tinggal beberapa hari lagi, kita akan segera bertemu dengan tamu agung, bulan mulia yang penuh berkah. Ibarat kekasih, setelah sekian lama tak bertemu, kita sangat merindukannya.
Rasulullah SAW bersabda “Telah datang kepada kalian bulan Ramadan, bulan yang diberkahi. Allah mewajibkan kepada kalian puasa di bulan ini. Pada bulan ini pula pintu-pintu surga dibuka, pintu-pintu neraka ditutup dan para setan jahat diikat. Di sana terdapat satu malam yang lebih baik dari seribu bulan, barang siapa terhalangi untuk mendapat kebaikannya, maka ia telah terhalangi untuk jadi baik,” (hadis riwayat Ahmad).
Berjumpa dengan bulan Ramadan merupakan suatu nikmat besar bagi seorang hamba untuk bertaqorub meninggalkan perbuatan maksiat menuju taat, meninggalkan lalai menuju ingat Allah SWT.
Allah SWT mensyariatkan bulan Ramadan bagi umat Islam bukanlah untuk menyusahkan hamba-hamba Nya, akan tetapi karena Allah ingin agar hati kita menjadi bersih kembali. Allah ingin dengan bulan Ramadhan, kita mendapatkan ampunan dari-Nya. Agar kita ditempa dengan pendidikan yang luar biasa, sehingga benar-benar menjadi hamba yang bertakwa.
Oleh karena itulah Allah menyebutkan tentang tujuan disyariatkannya shaum. Allah berfirman Quran Surat Al Baqarah ayat 183
“Wahai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kalian puasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kalian agar kalian bertakwa”
Allah menyebutkan hikmah shaum agar kita menjadi orang-orang yang bertakwa. Takwa merupakan sifat yang terbaik disandang seorang hamba ketika ia berjalan di atas dunia ini. Karena dengan takwa itulah ia bisa menghadapi berbagai macam problematika hidupnya, baik ketika dia mendapat anugerah kenikmatan hidup maupun ujian penderitaan yang berat.
Diantara hikmah disyariatkannya puasa Ramadan, selain agar kita meraih takwa, adalah banyaknya keutamaan yang akan diperoleh bagi orang beriman dalam bentuk: diampuni dosanya, dilipatgandakan pahala – apalagi ada karunia “lailatul qodar” dan jaminan terkabulnya do’a.