Digeledah Jaksa Satu Lagi Kasus Korupsi Bakal Tersangka, Aset Desa Dibawa Mantan Kades

Reporter: Tri Shandy Ramadani |

Editor: M. Rizki Amanda Lubis |

Senin , 29 Apr 2024 - 21:56

GELEDAH: Kemarin, 29 April 2024 Jaksa Kejaksaan Negeri Bengkulu Utara menggeledah dua tempat sekaligus di Desa Talang Rasau Kecamatan Lais. DOK/RB--

digeledah jaksa satu lagi kasus korupsi bakal tersangka, aset desa dibawa mantan kades                            koranrb.id – selain terkait kasus bumdes gardu kecamatan arma jaya, sepertinya ada satu lagi perkara dugaan korupsi yang ditangani kejaksaan negeri bengkulu utara akan memasuki babak baru. 
kemarin, 29 april 2024 jaksa kejaksaan negeri bengkulu utara menggeledah dua tempat sekaligus di desa talang rasau kecamatan lais. 
dua tempat yang digeledah jaksa adalah kantor desa talang rasau dan kediaman pribadi milik mantan kades talang rasau berinisial he. 
penggeledahan yang dilakukan jaksa ini terkait dengan penyidikan kasus dugaan korupsi dana desa talang rasau tahun anggaran 2021 – 2022. 
baca juga:pppk nakes mulai bertugas, 903 guru masih menunggu, bkpsdm sebut penyebabnya 
baca juga:kasus melonjak, pemda bengkulu utara libatkan tni dan polri tangani soal demam berdarah dengue 
di kantor desa, jaksa menyita 35 jenis dokumen yang dibutuhkan dalam penyidikan. 
menariknya, jaksa juga menyita surat teguran dari sri yang baru menjabat agustus 22 lalu pada he sebagai mantan kades. 
surat teguran ini terkait permintaan pengembalian aset berupa 2 unit laptop desa, printer, layar proyektor dan in focus. 
surat tersebut terkait adanya dugaan aset-aset alat elektronik yang dibeli dari dana desa dan diduga dibawa oleh he sebagai mantan kepala desa. 
baca juga:antrean 20 tahun, bupati mian berharap ada penambahan kuota calon jemaah haji bengkulu utara
baca juga:3.000 perangkat desa dan bpd bakal naik gaji, dapat tunjangan suami, istri, anak dan tunjangan kinerja
selain itu ada juga surat teguran terkait dengan permintaan surat pertanggungjawaban dana desa saat he menjabat. 
tak hanya di kantor desa, jaksa juga melanjutkan penggeledahan di kediaman pribadi milik he yang diduga menyimpan beberapa barang bukti yang dibutuhkan jaksa dalam penyidikan. 
dari kediamannya jaksa bukan hanya menyita beberapa dokumen terkait dengan dana desa. 
namun jaksa juga menyita beberapa barang milik desa yang dibelanjakan dari dana desa namun ditempatkan di kediaman pribadi milik he. 
baca juga:perkuat syarat zonasi, sekolah wajib buat aplikasi penerimaan siswa baru
baca juga:dugaan korupsi dana bumdes, kejari bengkulu utara sita mesin daur ulang limbah 
di antaranya adalah barang-barang yang dibeli dari dana penanganan covid-19 di desa seperti thermo gun, alat semprot, baju alat pelindung diri. 
tak hanya itu, jaksa juga menyita kursi tamu jenis sofa warna merah yang ada di kediaman milik he. 
barang tersebut juga diduga dibeli dari uang desa dan justru di tempatkan di kediaman pribadi milik he. 
kepala kejari pradhana probo setyarjo, se, sh, mh melalui kasi intel ekke widoto khahar, sh, mh menerangkan jika penggeledahan tersebut dalam rangka penyidik mencari bukti terkait penyidikan kasus dugaan korupsi. 
“maka dalam penggeledahan tersebut kita melakukan penyitaan beberapa barang dan dokumen baik dari kantor desa maupun dari kediaman milik he yang merupakan mantan kepala desa,” terangnya.
ia memastikan barang-barang yang disita tersebut erat kaitannya dengan penyidikan yang saat ini dilakukan jaksa. 
bukan hanya dokumen pertanggungjawaban, pengusulan hingga bukti pencairan dana yang ditunjukan dengan buku rekening bank. 
jaksa juga menyita barang-barang yang dibeli dari dana desa. 
barang-barang tersebut dibeli dari dana desa tahun anggaran 2021 – 2022 yang memang masuk dalam objek penyidikan kami,” terangnya. 
setelah melakukan penyitaan, jaksa akan mempelajari barang-barang yang sudah dibawa ke kejaksaan dan dilakukan penyitaan tersebut. 
jaksa akan melakukan pemanggilan saksi kembali jika dalam dalam barang yang disita kemarin, ditemukan petunjuk baru dan membutuhkan keterangan dari saksi-saksi. 
“dalam tahap penyidikan ini, jaksa mencukupi bukti dan keterangan saksi untuk memastikan siapa yang bertanggung jawab atas dugaan tindak pidana korupsi tersebut,” pungkas ekke.

Tag

Share

Koran Terkait

Kembali ke koran edisi Rakyat Bengkulu, Selasa 30 April 2024

Berita Terkini

Berita Terpopuler

Berita Pilihan