Resensi Buku GITANJALI : Persembahan Hati Ed Untuk Ine

Reporter: Arie Saputra |

Editor: Fazlul Rahman |

Rabu , 01 May 2024 - 21:26

Buku GITANJALI yang mengisahkan perjalanan romantisme pendaki gunung. (Foto: Ari Saputra/koranrb.id)--

Untuk Ine, Aku tulis kisah ini sebagai persembahan sesuai janjiku padamu. Segalanya telah berpulang padamu. Kamulah hakimnya

KESIMPULAN

Sama seperti Bara, buku Gitanjali sangat sangat direkomendasikan untuk dibaca, khususnya bagi para petualang.

Buku ini menceritakan tentang bagaimana kesadaran hidup, loyalitas, dan khidmat kepada sang pencipta dalam setiap petualangan.

Buku ini juga mampu memancing emosi pembaca, dimulai dari ego Ed yang tinggi.

Sikap pengecutnya saat tak mampu memberikan keputusan untuk Ine, ketidakpastian hatinya untuk Putri, hingga perasaannya terhadap Nina.

Febrialdi selaku penulis, cukup cerdik merangkup permasalahan umum yang ada di sekitar kita menjadi sebuah cerita menarik untuk dibaca.

Bahkan tokoh utama cerita ini, yakni Ed, bukanlah sosok lelaki yang benar-benar tangguh.

Walau untuk hal petualangan, Ed merupakan sosok cukup kuat dan cekatan. Namun untuk kehidupannya, Ed merupakan sosok pria yang tidak mempu mencari jalan keluar atas setiap persoalannya.

Seperti novel yang ia tulis sebelumnya, Febrialdi selalu mampu membat pembaca bertanya-tanya akan akhir dari ceritanya.

Bahkan umumnya tak satupun pembaca dapat menebak akhir cerita dari novel yang ia tulis, baik Bara maupun Gitanjali. (*)

resensi buku gitanjali :  persembahan hati ed untuk ine                             
koranrb.id - adalah ed, seorang lelaki yang hendak melakukan pendakian the seven summits of indonesia (puncak-puncak tertinggi di indonesia).
sebuah perjalanan yang akan ia persembahkan untuk kekasihnya, ine.
dalam perjalanannya, ed mengalami berbagai macam hal yang tak pernah ia duga sebelumnya.
mulai dari hubungannya dengan ine terpaksa kandas, perkenalannya dengan putri, anak pengelola panti asuhan.
baca juga:resensi buku 'bara' : bacaan renyah kaum petualang
hingga kematian nina yang gagal jantung saat perjalanan di jalur pelawangan senaru gunung rinjani.
cerita bermula dari kecelakaan dapur resto tempat ed bekerja, dimana sebuah tabung gas meledak, dan ed tepat berada di dekat tabung tersebut.
kecelakaan itu membuat ed mengalami koma selama 2 minggu, dan hampir 1 bulan dirawat di rs.
hubungan ed yang saat itu sedang kusut dengan ine, membuat keduanya lost contact beberapa bulan.
baca juga:bsi raup laba rp 1,71 triliun, likuiditas masih terjaga
bahkan saat insiden kecelakaan ed, ine sekalipun tidak mengetahuinya.
ed dan ine adalah sepasang kekasih yang saling mencintai.
kendati keduanya berbeda kasta. ine yang lulusan s3 dan berprofesi sebagai seorang dosen, sementara ed adalah seorang petualang yang kuliah belum kelar, dan hanya bekerja membantu dapur sebuah resto.
ine merupakan tipikal gadis pintar dan berpemikiran terbuka.
kendati secara ekonomi dan latar belakang keluarga, ine jauh diatas ed yang seorang yatim piatu dan dibesarkan di panti asuhan
baca juga:kpu sosialisasi peraturan pencalonan perseorangan, syarat calon jalur perseorangan minimal 8.752 dukungan 
namun ine tetap menaruh harap kepada ed untuk masa depan mereka kelak.
pun orang tua ine, yang menerima ed dengan tangan terbuka untuk ine.
hanya saja, sikap keras ed yang tak mau memahami keinginan dari keluarga ine, agar menyelesaikan akademiknya di kampus, kemudian bekerja dan menikahi ine, membuat hubungan sejoli ini pun renggang. 
 “apa yang salah kerja sebagai steward di restoran?,” tanya ed.
baca juga:ikan terbesar di dunia yang berhati lembut, ini 7 fakta menarik hiu paus 
“nggak salah, ed. kamu tahu itu. buktinya selama ini aku mau menjalin hubungan denganmu,” jawab ine dalam perdebatan mereka terakhir kali.
“kalau kamu memang serius, ya kamu juga harus memperjuangkan aku,” lanjut ine.
“apa sulitnya menyelesaikan kuliah. mengurangi hobi naik gunungmu. lantas bekerja secara layak,” tambah ine.
pasca insiden kecelakaan itu, ed justru di-phk oleh perusahaan tempat ia bekerja, dengan pertimbangan kesehatan ed.
walaupun ed mendapatkan pesangon yang cukup besar, dan seluruh biaya pengobatannya sudah ditanggung perusahaan, namun ia tetap merasa kecewa dengan sikap perusahaan yang memecatnya secara sepihak.
baca juga:pejabat eselon ii hasil seleksi jptp belum bisa dilantik, ini kendalanya
kembali kepada ine. ditengah kondisi tersebut pun, ed justru masih menjaga gengsi untuk memulai membuka komunikasi.
ia masih menjaga egonya, bahwa jika seseorang saling mencintai, harus menerima kelebihan dan kekurangan masing-masing.
hingga akhirnya ed disadarkan oleh sahabatnya sesama pendaki, yang juga sepasang suami istri yakni dicky dan rima. 
“perempuan itu, ed, di mana-mana cuma butuh kepastian. mau sekaya apa pun, mau punya pangkat kayak gimana pun. tapi kalau kamu nggak berani ngasih kepastian atas hubunganmu, perempuan bakal tetap bimbang,” nasihat rima kepada ed, pada malam sebelum ed memutuskan untuk melakukan seven summits.
baca juga:penting! ini syarat wajib bacakada dan wacakada jalur perseorangan maju di pilkada serentak 2024 
“sebaliknya, misal kamu semiskin apa pun, pengangguran sekalipun, kalo kami berani ngasih kepastian atas hubungan kamu, perempuan tetap akan support dan menunggumu. semata soal keberanian untuk memastikan, ed, bahwa kamu serius,” lanjut rima.
perjalanan ed pun dimulai. dari bandung, ed pertama menuju jogja. di kota ini ed hanya ingin melihat sejenak panti asuhan yang membesarkannya.
pasca kematian ibu ros, pemilik panti yang membesarkan ed. panti itu saat ini dikelola oleh putri, anak dari pak hendra yang merupakan sahabat ibu ros.
pertemuan ed dan putri cukup berkesan bagi ed. gadis manis dengan kerudung panjang tersebut, mampu memikat hati ed.
ditambah lagi pak hendra memang sejak lama mencari ed, pasca meninggalnya ibu ros.
baca juga:peringati hari buruh, spsi provinsi bengkulu gelar bakti sosial
karena ada wasiat yang ingin disampaikan pak hendra kepada ed.
namun lantaran ed, masih keukeuh dengan perjalanannya, ia tak sempat bertemu pak hendra yang sedang di luar kota.
ditambah lagi pasca kejadian pengeroyokan yang ia alami saat pulang mencari makan malam bersama putri, membuat ed tidak betah berlama-lama di jogja.
dan memilih pergi dari kota itu saat tengah malam, tanpa sepengetahuan putri.
baca juga:pastikan komitmen, jaksa kejari bengkulu utara siapkan tuntutan ini untuk ayah tiri
dari jogja, ed mengawali seven summits-nya dengan mendagi gunung semeru.
bersama sahabatnya cery, yang seorang pemandu gunung di ranu pani.
cery pun membantu ed untuk menyelesaikan summit pertamanya ke puncak mahameru.
hingga akhirnya keduanya bertemu dengan nina dan ayu, di ranukumbolo saat turun dari mahameru.
singkat cerita ed, cery, nina, dan ayu pun akrab. ayu pun mulai menaruh hati kepada ed, begitupun nina.
baca juga:pilgub bengkulu, ada 8 nama ikut penjaringan di pdi perjuangan, ini daftarnya 
hanya saja ed, tetaplah seorang pendaki, yang menganggap rasa kedua gadis itu hanyalah temporary, dan sekadar bumbu selama perjalanan saja.
hingga akhirnya ed, dikagetkan dengan aksi nekat nina yang ngotot untuk ikut dalam perjalanan summits keduanya ke gunung rinjani.
ed sudah berupaya menolak, mengingat nina adalah mahasiswi s2 di salah satu universitas terkenal di malang, dan saat ini sedang menyelesaikan tugas akhir.
hanya saja usaha ed menolak sia-sia. nina adalah gadis cerdas yang juga ditempa dari petualangan.
bahkan nina terang-terangan menyatakan perasaannya kepada ed. dan perjalanan bersama ke rinjani adalah bentuk dari usaha nina untuk mendekati ed.
baca juga:dpc ppp bengkulu tengah buka pendaftaran penjaringan calon bupati dan wabup
sikap supel dan easy going yang ditunjukkan gadis pintar seperti nina, pun akhirnya membuat ed melemah.
mereka pun kemudian sepakat melakukan perjalan berdua ke gunung rinjani.
selama perjalanan dari malang ke mataram, keduanya pun mulai menunjukkan keakraban.
juga selama persiapan pendakian dan di perjalanan rimba rinjani.
hingga malang akhirnya menimpa nina. gadis cantik itu meninggal dunia pada pagi hari, ketika bermalam di jalur pelawangan senaru.
baca juga:miris! pemkab kaur hanya punya 1 unit mobil pemadam kebakaran
berdasarkan hasil pemeriksaan medis di mataram, nina diketahui mengalami gagal jantung.
hal ini diakui juga oleh orang tua nina yang tiba dari semarang menemui jenazah anak gadisnya tersebut.
kepergiaan nina, membuat ed menjadi manusia yang merasa paling bersalah.
kendati keluarga nina tidak pernah menyalahkan ed, namun kejadian itu membuat ed menghentikan perjalanan seven summits-nya.
hingga akhirnya ia memilih pulang ke jogja untuk kembali ke panti asuhan tempat ia dibesarkan.
baca juga:unik! ini 6 jenis ikan bisa mengubah jenis kelaminnya
di jogja, ed kembali bertemu putri. bahkan juga bertemu dengan pak hendra.
dari pertemuan itu, ed mendapatkan banyak pembelajaran.
apalagi setelah ia mengetahui wasiat dari ibu ros, yang meminta ed melanjutkan mengelola panti asuhan tersebut dan menjaga seluruh anak-anak di pantinya.
hingga akhirnya beberapa bulan setelahnya, ed kembali melanjutkan perjalanannya.
namun bukan menyelesaikan seven summits, melainkan ke jabal nur di makkah.
dan di jabal nur-lah persembahannya untuk ine ia akhiri.
baca juga:hari buruh internasional, mei day 2024, intip besaran upah tertinggi dan terendah 
 untuk ine, aku tulis kisah ini sebagai persembahan sesuai janjiku padamu. segalanya telah berpulang padamu. kamulah hakimnya
kesimpulan
sama seperti bara, buku gitanjali sangat sangat direkomendasikan untuk dibaca, khususnya bagi para petualang.
buku ini menceritakan tentang bagaimana kesadaran hidup, loyalitas, dan khidmat kepada sang pencipta dalam setiap petualangan.
buku ini juga mampu memancing emosi pembaca, dimulai dari ego ed yang tinggi.
sikap pengecutnya saat tak mampu memberikan keputusan untuk ine, ketidakpastian hatinya untuk putri, hingga perasaannya terhadap nina.
baca juga:di bengkulu tengah, pendaftaran ppk di kecamatan ini diperpanjang, total sudah 232 pendaftar 
febrialdi selaku penulis, cukup cerdik merangkup permasalahan umum yang ada di sekitar kita menjadi sebuah cerita menarik untuk dibaca.
bahkan tokoh utama cerita ini, yakni ed, bukanlah sosok lelaki yang benar-benar tangguh. 
walau untuk hal petualangan, ed merupakan sosok cukup kuat dan cekatan. namun untuk kehidupannya, ed merupakan sosok pria yang tidak mempu mencari jalan keluar atas setiap persoalannya.
seperti novel yang ia tulis sebelumnya, febrialdi selalu mampu membat pembaca bertanya-tanya akan akhir dari ceritanya.
bahkan umumnya tak satupun pembaca dapat menebak akhir cerita dari novel yang ia tulis, baik bara maupun gitanjali. (*)

Tag

Share

Koran Edisi Terbaru

Baca Koran Rakyat Bengkulu, Rabu 27 November 2024

Berita Terkini

Berita Terpopuler

Berita Pilihan