Wabup Rifa'i Minta Seluruh Desa Gelar Rembuk Pengentasan Stunting

Wabup Bengkulu Selatan Rifai Tajuddin saat memberi arahan kepada pemerintah desa. Foto: Rio/RB --

KOTA MANNA, KORANRB.ID - Berbagai upaya terus dilakukan Pemkab Bengkulu Selatan dalam rangka mengentaskan stunting. Salah satunya, seluruh Pemerintah Desa (Pemdes) di Bengkulu Selatan diminta menggelar rembuk stunting.

Ketua Tim Percepatan Penanganan Stunting (TPPS) Kabupaten Bengkulu Selatan yang juga Wabup Bengkulu Selatan, H. Rifa’i Tajuddin, S.Sos mengimbau agar seluruh Pemdes segera rembuk pengentasan stunting di desanya masing-masing.

Hal tersebut tidak lain bertujuan untuk penginputan data dalam pelaksanaan delapan aksi konvergensi penurunan stunting di Kabupaten Bengkulu Selatan pada tahun 2024 ini.

"Desa diharapkan menggelar rembuk stunting, dengan pertemuan itu diharapkan dapat mengkaji dan mencarikan solusi permasalahaan penanganan stunting hingga tingkat paling bawah," kata Rifa'i.

BACA JUGA: Oknum Calo Janji Luluskan PPPK Pasang Tarif Rp 50 Juta, Dikbud Minta Dibongkar

Wabup melanjutkan, perlunya komitmen dan aksi nyata dari semua pihak dalam penanganan stunting. Hal ini di perlukan agar pencegahan stunting berjalan maksimal.

Terutama, Tim Pendamping Keluarga (TPK) di tingkat desa dan kelurahan, sebagai ujung tombak, yang harus benar-benar bekerja dalam penanganan stunting ini.

Terpenting juga, kata Wabup, tim memberikan edukasi dan pemahaman serta perhatian kepada remaja, pasangan calon pengantin, ibu hamil, ibu menyusui, dan balita umur 0 - 59 bulan.

"Tujuan rembuk stunting tingkat desa ini menghimpun masukan dan komitmen dari stakholder terkait di desa dalam upaya konvergensi percepatan penurunan stunting,’’ ujarnya.

Wabup menambahkan saat ini ada 9 desa dan 1 kelurahan menjadi lokus stunting Bengkulu Selatan karena di Bengkulu Selatan masih ditemukan kasus stunting. Bahkan, di Desa Sukarami ditemukan 5 kasus stunting yang harus segera ditangani.

BACA JUGA:Sudah Pasti, UAS Tabligh Akbar di Bengkulu Selatan, Ini Rangkaiannya

"Memang daerah yang ditetapkan sebagai lokus masih membutuhkan penanganan serius, karena masih ada kasus," katanya.

Guna menurunkan dan mencegah kasus stunting di Kabupaten Bengkulu Selatan, Pemkab Bengkulu Selatan telah berkomitmen bersama seluruh OPD. Diantaranya pemenuhan gizi ibu hamil dan balita.

BACA JUGA:Keterlibatan Pihak Lain Korupsi BOK Kaur, Kasi Pidsus: Lihat Pertimbangan Putusan

Tag
Share