Potensi Gelombang Panas di Indonesia Kecil, Ini Penjelasan Lengkap BMKG
Potensi gelombang panas di Indonesia kecil, ini penjelasan lengkap BMKG--BMKG
Itulah gelombang panas,” jelasnya.
Secara historical juga dipastikan bahwa Indonesia belum pernah mengalami gelombang panas.
Lagi pula, gelombang panas itu dikategorikan dengan kenaikan suhu udara setidaknya selama lima hari berturut-turut dan suhu maksimum harian melebihi ambang batas statistic, misalnya 5 derajat celcius lebih panas.
BACA JUGA:Ujian Sekolah Tingkat SD dan SMP Bebas Pilih CAT atau Manual
BACA JUGA:Pj Bupati Bengkulu Tengah Ajak Guru Bergerak Bersama Lanjutkan Merdeka Belajar
”Karena itu Indonesia tidak mengalami gelombang panas,” terangnya.
Namun begitu, memang suhu udara di Indonesia belakangan terasa begitu panas.
Hal itu dikarenakan Indonesia dalam masa transisi dari musim hujan ke musim kemarau atau justru memasuki awal musim kemarau.
Saat musim kemarau pertumbuhan awan minim, yang membuat intensitas paparan matahari meningkat.
BACA JUGA:Pilkada Bengkulu Tengah, Ini Pendamping Rachmat Riyanto
BACA JUGA:Belum Bisa Dibayar, Anggaran TPG Triwulan I Belum Ditransfer Pemerintah Pusat
Yang kemudian dirasakan suhu udara terasa lebih panas dari biasanya.
”Namun, masih ada hujan pada sore hingga malam hari dengan durasi yang singkat,” urainya.
Apakah kerusakan lingkungan menignkatkan potensi terjadinya gelombang panas? Dia menjawab bahwa kerusakan lingkungan seperti hutan yang gundul tentu mempengaruhi lingkungan.
Namun, tentunya pengaruh terhadap cuaca ekstrem itu secara perlahan dirasakan, tidak secara langsung terasa.