Gawat, Harga TBS Kelapa Sawit Mulai Turun Lagi, Pupuk Jadi Masalah Petani di Bengkulu Utara
KELAPA SAWIT: Bupati Mian saat meninjau aktivitas di Pabrik Kelapa Sawit. SHANDY/RB--
Meskipun jumlah hasil panen masyarakat terus meningkat, Pemda Bengkulu Utara juga terus memantau hal-hal yang menjadi penyebab naik turunnya harga kelapa sawit.
Termasuk diantaranya harga Crude Palm Oil (CPO) dunia juga biaya produksi pendukung pengolahan kelapa sawit menjadi CPO.
“Jika memang tidak ada kenaikan harga produksi, maka kita memantau dan meminta harga TBS juga stabil. Sejauh ini kita nilai harga TBS di Bengkulu Utara masih cukup stabil,” pungkas Desman.
Sementara itu Asrin salah satu tengkulak atau toke kelapa sawit di Bengkulu Utara menerangkan jika saat ini petani sudah cukup puas dengan harga kelapa sawit.
Namun yang menjadi kendala adalah kondisi harga pupuk yang masih sangat tinggi.
Sedangkan untuk kembali memulihkan kualitas perkebunan kelapa sawit masyarakat pasca El Nino, petani harus melakukan pemupukan ekstra pada kelapa sawit mereka.
“Sedangkan saat ini harga pupuk sangat tinggi, sedangkan tidak ada pupuk subsidi untuk petani kelapa sawit. Sehingga saat ini meskipun harga TBS masih cukup tinggi, namun pengeluaran petani juga tinggi,” terangnya.