Semakin Diminati, Apa Keunggulan Mesin Diesel Common Rail?

Kemajuan : Mesin diesel common rail sengaja diluncurkan menggantikan mesin diesel konvensional. (FOTO:Muharista Delda/RB)--

KORANRB.ID - Perkembangan teknologi pada dunia otomotif terus mengalami kemajuan.

Salah satunya lahir mesin diesel common rail menggantikan mesin diesel direct injection.

Teknologi terbaru pada mesin diesel ini juga sudah diadopsi oleh cukup banyak produsen mobil peminum solar.

Contohnya Toyota Fortuner, Mitsubishi Pajero Sport, hingga berbagai macam truk bermesin diesel lainnya rata-rata sudah dibekali mesin diesel common rail.

BACA JUGA:Power Steering Mobil Berat, Periksa 6 Komponen Ini

Bukan tanpa alasan, mesin diesel berteknologi common rail punya banyak keunggulan.

Mulai dari tidak terlalu berisik, minim getaran serta konsumsi bahan bakar yang lebih efisien jika dibandingkan teknologi mesin diesel sebelumnya.

Penyematan teknologi common rail pada mesin diesel juga sangat penting dalam menghasilkan emisi gas buang yang diklaim lebih ramah lingkungan.

Justru itu, produsen otomotif yang ingin lolos Euro 4, memang sudah seharusnya menggunakan teknologi ini.

Lalu apa itu teknologi mesin diesel commn rail? Nama common rail berasal dari proses penyaluran bahan bakar ke injektor yang menggunakan rail (jalur) yang dipakai bersama.

BACA JUGA: 6 Kebiasaan yang Harus Dihindari Agar Power Steering Mobil Awet

Sistem kerja mesin diesel common rail lebih canggih dari mesin diesel konvensional.

Bahan bakar pada mesin yang mengadopsi diesel common rail, akan dialirkan melalui fuel rail.

Kemudian didistribusikan ke tiap injektor yang terhubung dengan ruang bakar dalam silinder.

Nah, untuk mengetahui lebih jauh keunggulan mesin diesel common rail, mari simak ulasannya berikut ini.

Perbedaan yang paling mencolok antara mesin diesel common rail dengan konvensional, terletak pada komponen pemasok bahan bakarnya.

BACA JUGA:Remap Mesin Mobil Jadi Mobil Balap? Jangan Sembarangan, Ini 5 Bahayanya! Bisa Bikin Mesin Meledak

Utamanya pada komponen yang berada antara pompa injeksi dan  injektor.

Ada dua komponen utama di sini, yaitu pompa injeksi atau mekanik awam menyebutnya  Bosch pump dan injektor.

Pada common rail, cara kerja utamanya ada pada semua injektor yang bertugas memasok solar secara langsung ke dalam mesin.

Tentunya dengan menggunakan wadah atau rel yang sama.

Cara itu hampir sama dengan cara yang digunakan pada sistem mesin injeksi bensin.

Sedangkan pada mesin diesel konvensional, setiap injektor mendapatkan pasokan solar sendiri-sendiri langsung dari pompa injeksi.

Keuntungan common rail adalah menggunakan satu pompa sehingga pressure atau tekanan selalu ada.

BACA JUGA: Membangun Usaha Cucian Mobil Bagi Pemula, Berikut Hal yang Perlu Anda Siapkan

Sehingga kapanpun akan dilakukan pembakaran, mesin comon rail langsung siap kerja.

Tidak tergantung pada saat pemompaan layaknya mesin diesel konvensional.

Jadi singkatnya terakumulasi pressure-nya.

Kapanpun disemprotkan sudah langsung ready masuk ke ruang bakar tanpa perlu dipompa.

Dengan cara kerja injektor common rail yang tidak perlu pompa itulah sehingga dapat mengefisiensi penggunaan bahan bakar.

BACA JUGA: Lampu Projie Copotan Mobil Jadi Rebutan, Ini Penyebabnya

‘’Termasuk getaran yang sangat minim serta tingkat kebisingan yang juga jauh lebih rendah dibanding injektor pada diesel konvensional,’’ ujar Sumaryono, mekanik Enchu Bengkel yang berlokasi di Kota Curup, Provinsi Bengkulu.

Teknologi common rail merupakan sistem suplai bahan bakar yang teknisnya mengandalkan kerja komputer atau ECU guna mengatur timing.

Tujuannya agar bahan bakar dapat diinjeksikan sesuai kebutuhan mesin.

Simulasinya seperti ini, bahan bakar yang disimpan dalam fuel tank dihisap oleh high pressure pump.

Setelah high pressure pump terlewati, terjadi tekanan pada bahan bakar sehingga terus naik mencapai high pressure accumulator atau pipa rail.

BACA JUGA:Tertarik Membeli Mobil Bekas? Perhatikan 7 Tips Membeli Mobil Bekas Agar Sesuai Kebutuhan

EDC kemudian mengatur agar timing serta durasi injeksi bahan bakar tetap sesuai dengan kebutuhan mesin, tidak kurang dan tidak lebih.

Barulah setelah itu  terjadi proses pembakaran di dalam ruang bakar.

Namun, jika sistem injeksi bahan bakar mengalami gangguan, pembakaran pun tidak akan sempurna.

Dampak buruknya, mobil akan mengalami gejala tersendat-sendat saat dipaksa jalan, bahkan akan mogok.

BACA JUGA:Tidak Usah Salon, Begini Cara Bersihkan Mika Lampu Mobil di Rumah

Jadi di situlah letak keunggulan mesin diesel common rail jika dibandingkan dengan mesin diesel konvensional.

Terletak pada konsumsi bahan bakar yang lebih irit serta daya getar yang sangat minim.

Selain itu emisi gas buangnya sudah pasti lebih ramah lingkungan. (**)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan