Pengawasan Hewan Kurban Jelang Idul Adha di Kota Bengkulu

SEMBELIH: Hewan kurban yang sedang di sembelih masyarakat pada saat Idul Adha. DOK/RB--

“Sebelum beli lakukan pemeriksaan dan tanya serinci mungkin ketakutannya adalah mendapat hewan kurban yang tidak sesui ketentuan,” ungkapnya.

Memeriksa memang harus benar-benar memilih hewan kurban yang layak dan boleh untuk dikurbankan sesuai dengan hukum islam yang berlaku seperti cukup umur, sehat atau tidak cacat sebab hal tersebut dari MUI juga tidak diperbolekan untuk disantunkan ke penerima hewan kurban.

BACA JUGA:Bukan di Eropa ataupun di Asia, Ternyata Negara Terbersih di Dunia Ada di Benua Ini

BACA JUGA:Tidak Hanya Sebagai Bentuk Hiburan, Sejarah dan 5 Pengaruh Musik Rap

“Dari aturan memang hewan yang sakit tidak boleh diberikan untuk hewan kurban,” terang Adriansya.

Adriansyah juga meminta kepada para peternak seperti sapi dan kerbau untuk tidak memperjual belikan hewan jika telah terinfeksi penyakit lumpy skin disease (LSD) dan jembrana.

“Jika sakit jangan jual ternak dengan warga,” tegasnya.

Untuk hewan ternak yang terinfeksi LSD dan jembrana memiliki ciri-ciri khusus yaitu adanya benjolan pada kulit sapi, terutama pada bagian leher, punggung dan perut. 

Kemudian, hewan ternak tersebut mengalami demam, kehilangan nafsu makan, lesu dan mengalami penurunan produksi susu khusus untuk hewan jenis sapi.

“Ada beberapa ciri yang bisa dilihat dari luar hewan ternak dan ciri tersebut tolong dilihat oleh pembeli,” sebut Adriansyah.

Salah satu peternak rumahan yang ada di Jalan Teratai Indah, Kelurahan Pagar Dewa Rivan (35) menjelaskan, untuk para pembeli biasanya dijelaskan bagaimana keadaan hewan ternak sebenarnya.

Bahkan bisa sampai ke pemeriksaan kesehatan sebab jika ingin digunakan untuk kosumsi apalagi untuk hewan kurban para peternak pasti sangat selektif memilihkan.

“Kami akan pilihkan yang terbaik sebab hal tersebut berhubungan dengan kesehatan,” jelas Rivan.

Kemudian menurut Rivan bahwa untuk sapi yang sakit akan dipisahkan kandangnya dan tidak akan mungkin dijual kembali sebab beberapa penyakit hewan ada yang menular.

“Jika ada yang tidak sehat kami akan memisahkan sebab takut tertular ternak yang lain,” tutup Rivan.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan