Startup Teknologi, Buka Kesempatan Bekerja di Luar Negeri dengan Mudah

PELABUHAN: Aktivitas WNI yang akan melakukan perjalanan ke luar negeri melalui pelabuhan internasional di Kota Batam. FOTO: Jawapos/RB--

Sehingga proses penempatan kerja lintas batas negara dapat menjadi lebih cepat, aman, dan transparan dibandingkan melalui agen konvensional.

Di tahap awal, Gapai akan menggunakan dana segar ini untuk memperkuat proses operasional penempatan di luar negeri dengan infrastruktur teknologi yang komprehensif sehingga bisa memudahkan masyarakat Indonesia yang berminat bekerja di luar negeri dengan lebih mudah. 

BACA JUGA:Promo Maksimal New Honda Vario 160, Astra Motor Bengkulu Beri Potongan

BACA JUGA: Pabrik Minyak Goreng Mini Dapat Suntikan Modal Rp 5 Miliar

Selain itu, Gapai berupaya merevolusi proses pengalaman penempatan pekerja migran di luar negeri dengan mengedepankan kemudahan, kecepatan dan transparansi.

Dengan izin dan proses baru, Gapai mampu menciptakan pertumbuhan bisnis hingga 10 kali lipat dari tahun lalu. 

Di tahun 2024, Gapai menargetkan untuk menjaring 70.000 pekerja Indonesia, dan mengirim 2.200 diantaranya untuk berkarir di lanskap global.

“Gapai sebagai platform bagi pekerja migran mentransformasi proses tersebut. Melalui aplikasinya, proses penyaluran dibuat menjadi lebih cepat dan lebih efisien bagi perusahaan dan kandidat.

Dengan menerapkan penyaringan kandidat yang teliti, Gapai bertujuan untuk memastikan proses lamaran yang berkualitas tanpa harus menunggu lama seperti biasanya,

dan semua diselesaikan hanya dalam satu hingga dua bulan," ungkap Paul Santos, Managing Partner Wavemaker Partners melalui keterangan resminya.

Dengan demikian, lanjut Paul, perusahaan mendapatkan aliran kandidat yang menjanjikan dari Indonesia secara cepat dan stabil, sekaligus menghemat biaya tenaga kerja dan perekrutan.

"Kami sangat menantikan pertumbuhan Gapai dan kami bangga dapat mendukung Gapai dalam memberikan kesempatan yang adil bagi para tenaga kerja Indonesia untuk memaksimalkan potensi penghasilan mereka dan menghidupi keluarga mereka di Indonesia," imbuh Paul.

Sejak mendapatkan pendanaan Antler di tahap pendirian, Gapai telah mengembangkan jaringan yang terdiri dari 12.000 pekerja berkualitas. 

“Dengan populasi Indonesia yang besar dan terus berkembang, kami optimis bisa melipatgandakan jumlah tenaga kerja migran yang kami bantu setiap tahunnya,” ungkap Radityo Susilo, CEO Gapai.

Disebutkan juga, prioritas pengembangan bisnis Gapai tahun ini adalah memperluas jangkauan pasar Gapai ke 15 negara di Eropa termasuk Hongaria, Rumania, Jerman, dan Inggris, negara-negara di kawasan Asia-Pasifik seperti Jepang, Korea Selatan, dan Taiwan, serta negara-negara di Timur Tengah seperti Arab Saudi, UEA, Kuwait, dan Qatar.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan