Hingga Mei 2024, 254 Anak Alami Stunting di Rejang Lebong

RAKOR: Pemkab Rejang Lebong saat menggelar rapat koordinasi (Rakor) terkait penanganan stunting. Arie Saputra Wijaya/RB--

KORANRB.ID – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Rejang Lebong mencatat, hingga bulan Mei ini menemukan sedikitnya 254 anak yang mengalami stunting. 

Jumlah tersebut tersebar di 35 desa dari 122 desa dan 34 kelurahan yang ada di Kabupaten Rejang Lebong.

Menurut Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3APPKB) Kabupaten Rejang Lebong, Sutan Alim, S.Sos

bahwasanya pencegahan dalam rangka menurunkan angka stunting di Kabupaten Rejang Lebong tidak bisa hanya mengandalkan DP3APPKB ataupun Dinas Kesehatan (Dinkes) semata.

Melainkan juga perlu dilakukan secara bersama-sama di lintas sektoral.

BACA JUGA:Dies Natalis Poltekkes Kemenkes Provinsi Bengkulu, Ratusan Pelari Marathon Ikuti Lomba Lari 10K

BACA JUGA:BKK Desa Dibekukan, 34 Kelurahan di Rejang Lebong Tetap Dapat Alokasi

“Kinerja bersama di lintas sektoral sangat kita butuhkan untuk bisa terus menekan angka stunting di Kabupaten Rejang Lebong,” terang Sutan.

Sutan mengatakan, bahwa stunting tidak hanya berdampak pada terganggunya pertumbuhan anak. Namun juga bisa mengganggu perkembangan mental si anak itu sendiri nantinya. 

Menyadari akan dampak tersebut, saat ini Pemkab Rejang Lebong terus berupaya menekan angka stunting guna menjaga kualitas generasi Rejang Lebong dalam kurun 25 tahun kedepan.

“Tahun 2021 stunting mencapai 26 persen. Tahun 2022 berhasil diturunkan menjadi 22,2 persen.

BACA JUGA:75 PPK Diminta Bekerja Optimal, Ujang: Meski Dilantik, Jabatan PPK Belum Aman

BACA JUGA:Ditinggal ke Kebun, Rumah Petani Ludes Dilalap Si Jago Merah

Tapi di tahun 2023 angka stunting naik menjadi 28,2 persen. Kondisi inilah yang perlu kita tekan secara bersama-sama agar angka stunting di tahun 2024 ini bisa terus mengalami penurunan,” bebernya.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan