Maling Kopi di Jemuran Mengganas, Petani Resah
KOPI: Aktivitas petani Kepahiang menjemur biji kopi yang sudah dipanen. Belakangan, aksi maling kopi di jemuran makin mengganas bikin petani resah--Heru Pramana Putra/RB
Berulang kali kopi yang sudah dijemur dan sudah kering siap jual, tahu-tahu sudah tak ada," kata Dodi.
Maraknya aksi pencurian kopi ini, tak lepas dari makin melambungnya harga jual kopi kering.
BACA JUGA:215 Calon PPS Pilkada Kepahiang 2024 Gigit Jari, Tak Lulus Ujian Tertulis CAT
Hingga akhir pekan ini saja, harga jual di tingkat pengepul desa sudah mencapai Rp57 ribu - Rp59 ribu per Kg.
Malah ada pengepul di pusat kota, yang berani membeli hingga Rp60 ribu/Kg.
"Sebelumnya, maling ini banyak menyasar kopi merah yang masih ada di batang.
Sekarang tak lagi, langsung mengincar biji kopi yang sudah dijemur di hamparan.
BACA JUGA:BPJS Ketenagakerjaan Bagi Tenaga Non ASN di Bengkulu Utara
Memang cara ini sangat mudah bagi pelaku. Kalau maling dibatang, pelaku akan butuh waktu untuk memetik.
Tapi kalau di hamparan ini, mereka tinggal angkut saja," ungkap Dodi.
Dengan kondisi tersebut, banyak petani yang terpaksa menunggu jemuran biji kopi mereka saat malam hari.
Mereka khawatir, saat ditinggal tidur masuk ke dalam rumah, pelaku maling kopi malah kembali beraksi.