Bupati Targetkan Stunting di Bengkulu Selatan Hilang, Semua OPD Didorong Bergerak

REMBUK: Kekompakan tim percepatan penurunan stunting Bengkulu Selatan usai rembuk stunting.-foto: dok/koranrb.id-

"Perhatian apa yang harus kita lakukan tentunya kita mulai dengan pemantauan status gizi dan perkembangan anak, pengetahuan tentang kesehatan gizi sebelum dan pada masa kehamilan hingga 100 hari pertama kehidupan,” kata Sekda.

Tidak hanya itu ia juga menyampaikan bahwa melalui perpres nomor 72 tahun 2021 tentang percepatan penurunan stunting yang diharapkan target penurunan rata- rata 2,7 persen per tahun dapat tercapai.

“Untuk mencapai hal tersebut  perlu meningkatkan keselarasan dan pemantapan intervensi spesifik dan sensitive, baik oleh perangkat daerah dan juga dukungan dari lintas sektor,” tambah Sekda.

BACA JUGA:Tekan Piutang PBB-P2, Petugas Pajak Bakal Datang ke Rumah

Sekda kembali mengatakkan selain meningkatkan keselarasan dan pemantapan intervensi spesifik dan sensitive bisa juga meningkatkan aksi konvergensi di tingkat desa.

Mengoptimalisasi pemanfaatan dana desa maupun anggaran lain untuk mendukung bulan timbang dan imunisasi, bidan keluarga balita dan sekolah orang tua hebat untuk meningkatkan kemampuan pola asuh.

Namun hal yang masih menjadi perhatian Pemkab Bengkulu Selatan adalah desa Lokus Stunting, di Kabupaten Bengkulu Selatan masih terdapat 9 desa yg terdeteksi stunting,mulai dari desa Padang Lebar, Darat Sawah, Tanjung Beringin, Sukarami, Suka Maju, Talang Padang, Padang Serasan, Kota Medan, Dan Kayu Ajaran.

Ia berharap semoga dengan diselenggarakannya rembuk stunting tingkat kabupaten Bengkulu Selatan Tahun 2024 ini akan semakin menguatkan komitmen seluruh pihak dalam rangka percepatan penurunan stunting di Kabupaten Bengkulu Selatan.

"Semoga rembuk stunting ini dapat kita fokus dan kompak untuk masalah stunting," ujar Sekda.(advertorial)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan