Revolusi Pertanian Selain Bisa Meningkatkan Produksi Juga Berdampak Negatif, Berikut Penjelasannya
Rumah Kaca: Sistem pertanian indor yang lebih intensif salah satu dari sistem budidaya revolusi pertanian,--Firmansyah/rb
BACA JUGA:Ini Alasannya, Pasca Panen Jagung Lahan Dibiarkan Kosong
termasuk degradasi tanah, pencemaran air, dan ketidaksetaraan dalam distribusi tanah dan sumber daya.
Oleh karena itu, ada dorongan untuk mengembangkan revolusi pertanian yang berkelanjutan.
Menggabungkan teknologi modern dengan praktik pertanian yang ramah lingkungan dan berkeadilan social, mulai dikampanyekan hingga kini.
Untuk dampak positif dari revolusi pertanian yang terapkan juga di Indonesia.
BACA JUGA:Jangan Hanya Menyalahkan Bawahan, Atasan Juga Harus Bisa Evaluasi Diri
Terutama pada Revolusi Hijau di tahun 1960 an memiliki dampak yang signifikan pada ekonomi, masyarakat, dan lingkungan.
Berikut adalah beberapa dampak nyata dari revolusi pertanian di Indonesia.
1. Peningkatan Produksi Pangan
Salah satu dampak paling langsung dari revolusi pertanian yaitu peningkatan produksi pangan.
Karena petani di Indonesia sudah mengenal penggunaan bibit varietas unggul, penggunaan pupuk dan pestisida, serta praktik modern lainnya yang telah menghasilkan lonjakan produksi padi, jagung, kedelai, dan produk pertanian lainnya.
BACA JUGA:Fakta dan Sejarah Perjalanan Haji Hingga Sekarang
2. Kemandirian Pangan
Revolusi pertanian di Indonesia juga terbukti membantu Indonesia menjadi lebih mandiri secara pangan.
Produksi padi, sebagai makanan pokok, meningkat secara signifikan, dan membantu mengurangi ketergantungan suplay beras dari Negara lain ke Indonesia.