Trimester III Merupakan Puncak Masa Kehamilan, Ini yang Harus Dilakukan Suami Siaga
Trimester III Merupakan Puncak Masa Kehamilan, Ini yang Harus Dilakukan Suami Siaga--
BACA JUGA:Peringatan Bagi Orang Tua! Jangan Lakukan Ini Pada Anak, Banyak Dampak Buruknya
KORANRB.ID - Pada trimester ketiga atau usia kehamilan 7 hingga 9 bulan, peran suami sangat penting dalam memberikan dukungan emosional, fisik, dan materi kepada istri karena pada masa ini merupakan puncak proses kehamilan dan suami harus siaga.
Akan banyak tantangan dan resiko yang dihadapi menjelang lahirnya sang buah hati, jika sang istri beserta kebutuhan bayi tidak dilayani dan disiapkan dengan baik, maka bisa menjadi kendala dikemudian hari.
Beberapa hal yang terjadi pada trimester ketiga kehamilan, diantaranya pertumbuhan bayi yang cepat dan penambahan cairan ketuban, plasenta, serta jaringan tubuh lainnya menyebabkan peningkatan berat badan yang signifikan.
Kemudian pada sang ibu kerap nyeri punggung, panggul, dan kaki sering dirasakan akibat peningkatan beban dan perubahan postur tubuh. Bahkan kram pada bagian paha dan kaki juga kerap terjadi.
BACA JUGA:Selain Atasi Ejakulasi Dini, Ini Manfaat dan Cara Melakukan Senam Kegel
Tubuh bekerja keras untuk mendukung pertumbuhan bayi, sehingga sang ibu bayi sering mudah kelelahan.
Pada masa trimester III, ibu hamil juga akan kerap terjadi perubahan emosial, karena banyak yang merasa cemas tentang persalinan dan kesehatan bayi.
Selain itu terjadi perubahan hormon, ketidaknyamanan fisik, dan kelelahan dapat menyebabkan fluktuasi mood.
Atas banyaknya hal yang dilalui oleh istri, sebaiknya suami memberikan dukungan, baik secara emosial maupun fisik agar proses selama trimester III berjalan dengan lancar dan sang bayi dapat lahir dengan normal.
BACA JUGA: Resep Tahu Oseng Saus Padang Lezat, Kenyal dan Gurih dan Dijamin Bikin Nagih
Berdasarkan cara emosial, dengarkan kekhawatiran dan perasaan istri anda tanpa menghakimi.
Kemudian berikan dukungan emosional dan dorongan positif sehingga pikiran negatif yang memicu stress dapat di dikendalikan.
Usahakan menciptakan lingkungan yang tenang dan nyaman di rumah untuk membantu mengurangi stres dan kecemasan istri.
Kemudian rutinkan berbicara bersama dengan istri tentang harapan dan kekhawatiran saat proses persalinan hingga pasca persalinan nantinya.
Ini bisa membantu memperkuat hubungan dan membangun komunikasi yang baik.
BACA JUGA:UPDATE: Harga Emas Batangan Antam Terbaru di Pegadaian, Minggu 26 Mei 2024
Sedangkan untuk dukungan fisik, anda wajib membantu istri anda dengan pekerjaan rumah tangga, karena sulit untuk dilakukan saat hamil besar.
Tidak ada salahnya jika anda memulai pijat punggung, kaki, atau leher istri Anda untuk membantu meredakan ketidaknyamanan fisik dan meningkatkan relaksasi.