SPBN di Pulau Baai Butuh Perbaikan, Nelayan Sebut Solar Aman

Reporter: Wesjer Tourindo |

Editor: M. Rizki Amanda Lubis |

Rabu , 29 May 2024 - 22:38

SPBN: Banguan SPBN yang nampak sedikit usang. WEST JER TOURINDO/RB--

KORANRB.ID - Stasiun Pengisian Bahan Bakar Nelayan (SPBN) yang beroperasi mencukupi muatan solar para nelayan.

Walaupun dari segi bangunan belum ada perbaikan, namun masih bisa mengamankan muatan solar nelayan.

Rudi (45) salah satu nelayan di dermaga TPI mengungkapkan bahwa memang selama ini para nelayan mengeluhkan persedian namun sekarang persedian solar cukup.

Sebab sudah ada beberapa koperasi nelayan yang menyediakan solar khusus untuk nelayan.

“Sekarang pasokan solar kami aman, namun memang bangunan SPBN kami aja yang kurang baguis,’ terang Rudi.

Terhitung ada 4 koperasi termasuk koperasi pinggiran dermaga dekat UPTD.

“Kami punya 4 SPBN di sekitar sini dan itu sudah cukup menurut kami,” terang Rudi.

Lanjut Rudi walau dalam segi bangunan terlihat buruk namun persedian cukup.

“Bangunan memang agak buruk namun masih bisa dipakai,” uangkap Rudi.

Dahulu memang buruk dan solar sulit hal tersebut dikarenakan memang dari Pertamina sedang sedikit persedian.

spbn di pulau baai butuh perbaikan, nelayan sebut solar aman                            koranrb.id - stasiun pengisian bahan bakar nelayan (spbn) yang beroperasi mencukupi muatan solar para nelayan.
walaupun dari segi bangunan belum ada perbaikan, namun masih bisa mengamankan muatan solar nelayan.
rudi (45) salah satu nelayan di dermaga tpi mengungkapkan bahwa memang selama ini para nelayan mengeluhkan persedian namun sekarang persedian solar cukup.
sebab sudah ada beberapa koperasi nelayan yang menyediakan solar khusus untuk nelayan.
baca juga:soroti ppdb 2024, dewan akan panggil dikbud, zainal: sebelum ada kecurangan 
baca juga:usulan listrik gratis di bengkulu capai 6.431, lampaui kuota 1.230, esdm cari formulasi lain 
“sekarang pasokan solar kami aman, namun memang bangunan spbn kami aja yang kurang baguis,’ terang rudi.
terhitung ada 4 koperasi termasuk koperasi pinggiran dermaga dekat uptd.
“kami punya 4 spbn di sekitar sini dan itu sudah cukup menurut kami,” terang rudi.
lanjut rudi walau dalam segi bangunan terlihat buruk namun persedian cukup.
baca juga:dishub provinsi bengkulu bakal hibahkan mesin kapal terbengkalai di pulai baai ke 2 smk ini
baca juga: pelantikan 6 eselon ii hasil jpt pratama pemprov bengkulu tunggu izin kemendagri
“bangunan memang agak buruk namun masih bisa dipakai,” uangkap rudi.
dahulu memang buruk dan solar sulit hal tersebut dikarenakan memang dari pertamina sedang sedikit persedian.
jika dahulu para nelayan sampai terjadi keributan rebutan bbm jenis solar namun sekarang sudah itu tidak terjadi.
“dulu memeng pernah terjadi keributan akibat langkanya solar sekarang hal tersebut sudah tidak terjadi,” jelas rudi. 
mengingat bahwa bbm adalah bahan paling pentik untuk nelayan jika nelayan tidak memiliko bahan bakar maka imbas yang akan terjadi para nelayan tidak akan melaut.
baca juga:575 pppk pemprov bengkulu terima nip, sisa 93 lagi, gunawan: masih berproses 
baca juga:juni, pemkot salurkan dana hibah pilwakot tahap pertama, jumlahnya rp14,8 miliar
“wajar saja rebut kan bbm untuk kami nelayan pentingh,” terang rudi.
jaka (34) salah satu oprator spbn yang sedang berjaga menjelaskan untuk persedian di pastikan aman.
namun untuk memastikan persedian aman dan itu hanya terhitung puluhan kapal yang ada di dermaga tpi saja.
“kalau untuk puluhan kapal saja 4 spbn bisa mengamankannya,” terang jaka.
jika lebih dari itu maka tidak akan cukup, namun untuk perbaikan bangunan jaka mengungkapkan alokasi dana tersebut nantinya didapat dari putaran keuntungan bbm saja.
“kalau lebih dari itu saya bingung juga yang pasti tidak akan cukup,” ungkap jaka.
pasalnya spbn yang dikelola jaka dan teman teman adalah koperasi bantuan ditambah dengan swadaya bukan milik pemerintah.
“4 spbn di sini milik perseorangn bukan pemerintah hal itu yang harus digaris bawahi,” tegas jaka.
jadi untuk dana akan menganggarkan pribadi tidak dengan memintah dari pemerintah, dan juga sebenarnya para nelayan untuk mengatur bbm tidak perlu campur tangan pemerintah karena mereka juga bisa melakukan itu. 
“untuk mengatur persedian dan sebagainya kami bisa sendiri tidak perlu campur tangan yang lain,” tutup jaka.

Tag

Share

Koran Terkait

Kembali ke koran edisi Rakyat Bengkulu, Kamis 30 Mei 2024

Berita Terkini

Berita Terpopuler

Berita Pilihan