Dilema Wartawan Menghadapi Era Digital, Antara Tekanan Kecepatan dan Ancaman Hoax

Dilema Wartawan Menghadapi Era Digital, Antara Tekanan Kecepatan dan Ancaman Hoax. ( Foto; pixabay)--

4. Teknologi dan Media Sosial

Hoaks dapat menyebar dengan sangat cepat melalui media sosial, sering kali lebih cepat daripada berita yang diverifikasi kebenarannya.

Algoritma di platform media sosial sering kali memprioritaskan konten yang mendapat banyak interaksi yang sayangnya sering kali adalah hoaks atau informasi yang salah.

Banyak hoaks disebarkan oleh akun anonim atau palsu, membuat pelacakan sumber asli menjadi sulit.

Informasi tersebar di berbagai platform dan bentuk, membuat konsolidasi dan verifikasi informasi menjadi lebih kompleks. 

5. Pengaruh Ekonomi 

Media yang bergantung pada pendapatan iklan mungkin tergoda untuk mempublikasikan konten sensasional atau klikbait yang menarik banyak klik, meskipun itu berarti mengabaikan standar jurnalistik.

BACA JUGA:Mulai Musim Giling, SGN Targetkan 978 Ribu Ton Gula

Model bisnis berbasis iklan memaksa media untuk menarik perhatian dalam persaingan yang ketat, sering kali dengan mengorbankan kualitas dan integritas konten.

Banyak media mengurangi jumlah staf, termasuk wartawan investigasi yang sangat penting untuk verifikasi mendalam.

Investasi dalam teknologi verifikasi dan pelatihan wartawan menjadi terbatas sehingga menghambat kemampuan untuk melawan hoax secara efektif. 

6. Dampak Psikologis dan Profesional 

Wartawan sering menghadapi beban kerja yang tinggi dengan tenggat waktu yang ketat sehingga dapat menyebabkan stres dan burnout.

Serangan dan kritik dari publik, terutama melalui media sosial yang dapat berdampak pada kesejahteraan mental wartawan.

Wartawan merasa kewajiban profesional untuk memberikan informasi yang benar dan bermanfaat, namun sering dihadapkan pada kondisi yang menghalangi pelaksanaan kewajiban tersebut dengan baik.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan