Punya Sayap Tapi Kok Ayam Tak Bisa Terbang? Ternyata Ini Alasannya

Reporter: Arie Saputra Wijaya |

Editor: Fazlul Rahman |

Selasa , 11 Jun 2024 - 15:00

Ternyata ada beberapa alasan yang membuat ayam tidak bisa terbang, meskipun memiliki sayap. --Foto: screenshot ig @nonnindah

punya sayap tapi kok ayam tak bisa terbang? ternyata ini alasannya                             koranrb.id - pernahkah kamu melihat ayam terbang seperti burung? jawabannya jelas tidak. meskipun sesama unggas, ternyata ada alasan mengapa ayam tidak bisa terbang. berikut ulasannya:
ayam adalah burung domestik yang sangat umum ditemui di berbagai belahan dunia. meski ayam memiliki sayap seperti burung lainnya, mereka tidak dapat terbang dalam jarak jauh atau tinggi.
banyak faktor biologis dan evolusioner yang berkontribusi pada keterbatasan ini.
artikel ini akan membahas secara mendetail mengapa ayam tidak bisa terbang dengan mempertimbangkan anatomi, evolusi, dan domestikasi.
baca juga:waspadai 6 jenis nyamuk berbahaya ini, lakukan pencegahan sebagai berikut 
baca juga: tiba-tiba marah tanpa alasan, ternyata ini faktor pemicu utamanya serta cara mengatasinya
salah satu alasan utama mengapa ayam tidak bisa terbang adalah karena struktur sayap dan otot mereka.
ayam memiliki sayap yang relatif kecil dibandingkan dengan tubuh mereka yang berat.
sayap mereka tidak cukup besar atau cukup kuat untuk menghasilkan daya angkat yang diperlukan untuk penerbangan yang berkelanjutan.
selain itu, otot dada ayam, yang dikenal sebagai otot pektoral, tidak cukup kuat untuk mendukung penerbangan jarak jauh.
baca juga:terancam punah! berikut 5 fakta unik elang jawa, burung pemangsa inspirasi lambang garuda
baca juga:jangan abai! 7 hal ini bisa sebabkan perceraian
ayam memiliki tubuh yang lebih berat dan lebih padat dibandingkan dengan burung yang bisa terbang seperti elang atau burung pipit.
berat badan yang lebih tinggi membuatnya lebih sulit bagi ayam untuk mencapai dan mempertahankan penerbangan.
distribusi berat yang tidak ideal juga menambah kesulitan ini. burung yang terbang memiliki tulang yang ringan dan berongga, sementara tulang ayam lebih padat dan berat.
sejarah domestikasi ayam juga berperan penting dalam keterbatasan terbang mereka.
baca juga:breaking news: transaksi prostitusi di michat, pemuda asal kepahiang ditangkap, ternyata ceweknya masih.....
baca juga:ternyata setiap marka jalan punya arti tersendiri, jadi faktor penunjang keselamatan berkendara 
ayam yang kita kenal saat ini berasal dari ayam hutan merah (gallus gallus) yang masih dapat terbang dalam jarak pendek untuk menghindari predator atau untuk mencari tempat bertengger.
namun, sejak manusia mulai membudidayakan ayam sekitar 8.000 tahun yang lalu, seleksi buatan telah mengarahkan pada karakteristik yang berbeda.
peternak cenderung memilih ayam yang lebih besar dan lebih gemuk karena mereka menghasilkan lebih banyak daging dan telur.
seleksi ini menyebabkan perubahan morfologi yang membuat ayam domestik lebih berat dan lebih tidak mampu terbang dibandingkan nenek moyang liar mereka.
baca juga:pengumuman kelulusan sd dan smp, 3 siswa bengkulu tengah tak lulus, ini rinciannya 
baca juga:rugikan member mencapai rp2 miliar, owner arisan terancam 4 tahun penjara
proses domestikasi ini juga menyebabkan hilangnya kebutuhan untuk terbang, karena ayam domestik hidup dalam lingkungan yang aman dari predator dan tidak perlu mencari makanan sejauh yang dilakukan oleh burung liar.
dalam lingkungan alami, burung yang mampu terbang memiliki keunggulan dalam melarikan diri dari predator dan mencari makanan.
namun, bagi ayam domestik, kebutuhan ini telah berkurang secara signifikan. karena manusia menyediakan makanan dan perlindungan, kemampuan terbang tidak lagi menjadi keunggulan adaptif.
akibatnya, ayam telah berevolusi menjadi burung yang lebih terfokus pada produksi daging dan telur daripada kemampuan terbang.
baca juga:produk tertua, sabun ternyata hasil inovasi mesopotamia yang mengubah kehidupan
baca juga:ini yang harus dilakukan jika ingin jual handphone bekas dengan harga terbaik
ayam biasanya hidup di lingkungan yang terbatas, seperti kandang atau peternakan, yang tidak memerlukan kemampuan terbang.
mereka lebih banyak menghabiskan waktu mencari makan di tanah, menggaruk-garuk tanah untuk mencari biji, serangga, dan bahan makanan lainnya.
kebiasaan ini mengurangi kebutuhan mereka untuk terbang.
secara perilaku, ayam telah beradaptasi dengan kehidupan yang lebih terestrial. mereka lebih sering berjalan atau berlari untuk berpindah dari satu tempat ke tempat lain.
ayam dapat menggunakan sayap mereka untuk membantu melompat atau mencapai tempat bertengger, tetapi ini berbeda dari terbang yang sebenarnya.
baca juga:turnamen futsal antar opd pemprov bengkulu dimulai, gubernur: ini ajang mepererat tali silaturahmi
baca juga: dituntut 5 tahun serta ganti kn rp1,4 miliar ph terdakwa eks mantri bri: jpu tidak lihat fakta persidangan
fungsi sayap pada ayam domestik lebih sebagai alat bantu keseimbangan dan navigasi jarak pendek daripada alat untuk terbang.
secara keseluruhan, ketidakmampuan ayam untuk terbang adalah hasil dari kombinasi faktor anatomi, evolusi, dan domestikasi.
struktur tubuh yang berat, sayap yang tidak proporsional, dan otot yang tidak cukup kuat membuat ayam tidak dapat menghasilkan daya angkat yang cukup untuk terbang. 
selain itu, proses domestikasi oleh manusia telah menyeleksi ayam untuk karakteristik lain seperti produksi daging dan telur, bukan kemampuan terbang.
baca juga:9 calon kadis pupr dan kadis kesehatan di bengkulu utara mulai seleksi manajerial, ini jadwalnya
baca juga:antisipasi lonjakan penggunaan gas elpiji saat idul adha, pertamina tambah 11,4 juta tabung melon
adaptasi perilaku dan lingkungan hidup yang aman juga berkontribusi pada hilangnya kemampuan terbang ini.
semua faktor ini saling terkait dan menjelaskan mengapa ayam, meskipun memiliki sayap, tidak bisa terbang seperti burung lainnya.

Tag

Share

Koran Edisi Terbaru

Baca Koran Rakyat Bengkulu, Jumat 5 Juli 2024

Berita Terkini

Berita Terpopuler

Berita Pilihan