Polisi Dalami Kejanggalan Bunuh Diri Deki Warga Desa Taba Talo Kecil Seluma, Periksa 10 Saksi, Termasuk Istri

KEJANGGALAN: Polisi berjaga di pinggir jalan pada saat proses pembongkaran makam Deki Hariyomar Saputra pada Rabu 12 Juni 2024 pagi, karena keluarga menilai banyak kejanggalan yang terdapat pada jasad korban yang awalnya dikabarkan bunuh diri. ZULKARNAIN --

"Mana ada orang gantung diri mengeluarkan darah segar dari mulut hidung dan telinganya, terus ada memar di sejumlah tubuhnya saat dimandikan, maka dari itu kami meminta polisi untuk mengusut adanya dugaan kekerasan atau pembunuhan berencana dalam kasus ini,terang Iwan Harjo.

Kejanggalan pada jasad korban juga dibenarkan oleh pamannya, yakni Suryanto (52). 

BACA JUGA:3 Terdakwa Perkara Korupsi Belanja Operasional Setwan Seluma Dituntut Ganti KN Total Rp271 Juta

BACA JUGA:Coba Melarikan Diri, Sopir Truk Box Kecelakaan Maut di Kaur Terancam Pidana

Saat ia memandikan jenazah korban, ia mengaku menemukan luka memar dan goresan ditubuh korban. 

Berdasarkan informasi yang didapatnya, korban beberapa waktu terakhir memang kerap cekcok masalah rumah tangga dengan istri korban.

"Terakhir korban pernah bercerita juga, bahwa akhir-akhir ini rumah tangganya sedang tidak sehat dan kerap cekcok dengan istrinya," ujar Suryanto.

Berdasarkan informasi yang diperoleh, pada Selasa, 4 Juni sekitar pukul 21.30 WIB.

Tetangga korban mendengar suara teriakan Istri korban yakni Ankori Salbema (27), lokasinya berada di komplek perumnas Kelurahan Kandang Mas Kelurahan Kampung Melayu Kota Bengkulu.

Kepada tetangga, Istri korban memberitahukan bahwa suaminya baru saja tewas gantung diri. 

Saat dilihat para tetangga, posisi jenazah sudah tergeletak di bawah lantai kamar mandi dalam keadaan sudah tidak bernyawa dalam posisi di pangku oleh istrinya. 

Sedangkan tali yang dikatakan oleh sang istri digunakan untuk jenazah bunuh diri sudah berada di lantai.

Pasca dilakukan ekshumasi (pembongkaran kuburan,red) pada Rabu siang di TPU Desa Taba Kecamatan Talo Kecil dan dilanjutkan otopsi yang dipimpin Dokter Forensik Biddokes Polda Bengkulu dr. Marlis Tarmizzi, Sp.FM.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan