12 Ekor Sapi Warga Seluma Diduga Digelapkan, Ada yang Dijual ke Kota Bengkulu, Korban Rugi Rp180 Juta
PENGGELAPAN SAPI: Pasca Idul Adha 1445 Hijriah, 12 ekor sapi milik warga Desa Sumber Arum, Kecamatan Sukaraja, Kabupaten Seluma diduga digelapkan. DOK/RB--
Diungkapkan Wagianto, adapun modus terlapor, awalnya menawarkan kepada para peternak sapi untuk membantu menjualkan sapi korban.
Pasalnya, sapi para korban tersebut menurut terlapor akan dijual ke pengurus masjid yang ada di wilayah Kota Bengkulu dan di Kabupaten Bengkulu Tengah sebagai hewan kurban.
Aksi terlapor berlangsung selama 2 hari, yakni Minggu, 16 Juni 2024 atau H-1 menjelang hari Raya Idul Adha, dan pada hari H tepat saat perayaan Idul Adha 1445 Hijriah, Senin, 17 Juni 2024 lalu.
BACA JUGA:Laka Lantas CBR Vs X Ride, Pria Paruh Baya Warga Batik Nau Bengkulu Utara Tewas
“Awalnya sebelum Idul Adha, 1 ekor sapi milik saya dibawanya untuk dijual, kemudian tepat pada hari raya Idul Adha ada 1 ekor lagi, alasannya karena ingin bantu menjualkannya di luar kota,” sesal Wagianto.
Mengaku sama sekali tidak ada yang curiga, para korban silih berganti bersedia menitipkan sapinya untuk dijualkan tersangka ke luar kota.
Bahkan sebelum berangkat yang terakhir, terlapor memberikan uang muka atau down payment (DP) kepada para korban agar lebih percaya.
Jumlahnya bervariasi antara Rp500 ribu hingga Rp 2 juta, perjanjiannya uang pelunasan akan dibayar menjelang magrib saat Hari Raya Idul Adha lalu.
Sebagai alat angkut sapi untuk transportasi, terlapor juga menyewa jasa angkut menggunakan mobil jenis pikap, diketahui sang sopir juga merupakan tetangga mereka.
“Selain karena tetangga, kami juga tambah yakin karena diberikan DP. Saya terima Rp2 juta, kalau yang korban lainnya bervariasi,” ungkapnya.
Kecurigaan mulai timbul di antara para korban saat uang hasil penjualan sapi yang dijanjikan tidak kunjung didapat.
Bukannya untung, malah korban juga merugi akibat sapi milik mereka dibawa tanpa ada kejelasan.
Dari penjelasan supir mobil pikap yang mengangkut sapi, Supian (32). Ia mengaku sapi yang diangkutnya, langsung dibayar tunai oleh para panitia kurban di sekitar wilayah Kota Bengkulu dan Kabupaten Bengkulu Tengah.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa sapi tersebut telah terjual.