Gas Melon Langka, Eceran Tembus Rp40 Ribu di Rejang Lebong Bengkulu

GAS MELON: Masyarakat di Kabupaten Rejang Lebong mengeluh gas elpiji subsidi ukuran 3 kg atau yang biasa disebut gas melon langka, kalaupun ada harga eceran tembus Rp40 ribu. Arie Saputra Wijaya/RB--

KORANRB.ID - Kabupaten Rejang Lebong kembali mengeluhkan kelangkaan gas elpiji subsidi ukuran 3 kg atau yang biasa disebut gas melon. 

Kelangkaan ini telah menyebabkan harga gas melon di tingkat pengecer melambung jauh di atas Harga Eceran Tertinggi (HET), dengan beberapa warga melaporkan harga mencapai Rp40 ribu per tabung. 

Meski demikian, berdasarkan hasil investigasi dari Dinas Perdagangan Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Disdagkop-UKM) Kabupaten Rejang Lebong menunjukkan bahwa kelangkaan ini bukan disebabkan oleh penimbunan atau praktik curang oleh oknum tertentu.

Kepala Disdagkop-UKM Kabupaten Rejang Lebong, Anes Rahman, S.Sos mengungkapkan bahwa pihaknya telah melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke sejumlah agen dan pangkalan setelah menerima banyak keluhan dari masyarakat.

BACA JUGA:Saat Bertugas, Satu Pantarlih Digigit Anjing, Buyono: Biaya Pengobatan Ditanggung KPU Rejang Lebong

BACA JUGA:Verifikasi PPDB Rejang Lebong Dilakukan oleh Kepala Sekolah di Wilayah Terdekat

Berdasarkan hasil sidak, kelangkaan gas di Kabupaten Rejang Lebong tidak disebabkan oleh penimbunan atau penyalahgunaan oleh pihak tertentu,

melainkan karena berkurangnya pasokan yang diterima oleh Kabupaten Rejang Lebong dari PT. Pertamina.

"Setelah kami sidak, ternyata ada satu agen yakni PT Karjan Jaya yang biasanya menerima 7 truk gas,

sekarang hanya menerima 6 truk saja per harinya. Hal ini sesuai dengan aturan baru dari pusat," ungkap Anes. 

Pengurangan pasokan ini menyebabkan penurunan stok sekitar 560 tabung per hari.

BACA JUGA:Baru 16 Paket Selesai Lelang, Tahun Ini Total 120 Paket Pekerjaan Akan Dikerjakan Pemkab Rejang Lebong

BACA JUGA:Sampah Jadi Masalah Besar, Kampanyekan Pengolahan Sampah Jadi Barang Bernilai Ekonomis

Rencananya, kuota yang berkurang ini akan dialihkan ke dua agen lainnya, yakni PT PCL dan PT Elisa. 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan