Perjalanan Tren Tato Sebagai Bentuk Seni Tubuh dari Masa ke Masa

Reporter: Arie Saputra Wijaya |

Editor: Sumarlin |

Senin , 01 Jul 2024 - 22:05

SENI: Tato merupakan bentuk seni tubuh yang telah ada dari kehidupan manusia sejak ribuan tahun lalu.-foto: screenshot ig @barakelana.journey/koranrb.id-

Abad ke-18 dan ke-19 menandai kebangkitan minat terhadap tato di Barat, dipicu oleh eksplorasi dan kolonialisme.

Pelaut Eropa yang mengunjungi Polinesia dan Asia Tenggara sering kali kembali dengan tato sebagai bukti petualangan mereka.

Salah satu contoh terkenal adalah pelaut Inggris, Captain James Cook, yang memperkenalkan istilah "tattoo" dari bahasa Tahiti "tatau" ke dunia Barat.

Pada akhir abad ke-19, teknologi tato mengalami revolusi dengan penemuan mesin tato elektrik oleh Samuel O'Reilly pada tahun 1891.

Mesin ini memungkinkan pembuatan tato dengan lebih cepat dan presisi, sehingga tato menjadi lebih mudah diakses oleh berbagai lapisan masyarakat, tidak hanya oleh pelaut dan kriminal.

Pada awal abad ke-20, tato tetap identik dengan kelompok-kelompok marginal, seperti pelaut, penjahat, dan pekerja sirkus.

Namun, setelah Perang Dunia II, tato mulai mendapatkan penerimaan lebih luas.

Veteran perang sering kali mendapatkan tato untuk mengenang pengalaman dan rekan-rekan seperjuangan mereka.

Pada dekade 1960-an dan 1970-an, tato mulai dikaitkan dengan gerakan counterculture, termasuk komunitas biker, hippie, dan punk.

Tato menjadi simbol pemberontakan terhadap norma-norma sosial. Artis tato seperti Sailor Jerry dan Ed Hardy menjadi ikon budaya pop, mendorong perkembangan desain tato yang lebih artistik dan personal.

Masuk ke abad ke-21, tato telah menjadi bagian dari arus utama budaya global.

Banyak selebritas, atlet, dan tokoh masyarakat memiliki tato, yang membuatnya semakin diterima oleh masyarakat luas.

Media sosial memainkan peran besar dalam menyebarkan tren tato, dengan platform seperti Instagram menjadi tempat bagi artis tato untuk memamerkan karya mereka dan bagi individu untuk menemukan inspirasi tato.

perjalanan tren tato sebagai bentuk seni tubuh dari masa ke masa                            koranrb.id - tato, sebagai bentuk seni tubuh, telah menjadi bagian dari kehidupan manusia selama ribuan tahun. 
setiap zaman dan budaya memiliki gaya, makna, dan teknik tato yang unik.
perjalanan tato dari simbol kesukuan hingga menjadi fenomena global mencerminkan perubahan sosial, budaya, dan teknologi yang signifikan.
tato tertua yang diketahui ditemukan pada tubuh "ötzi the iceman," mumi yang berusia sekitar 5.300 tahun, dengan total 61 tato. 
ini menunjukkan bahwa tato telah ada sejak zaman prasejarah. 
baca juga:5 jenis surat yang wajib diketahui sebelum memutuskan membeli rumah
fungsi tato pada masa itu mungkin bersifat ritual, simbolis, atau bahkan medis, mengingat tato ötzi berada di dekat titik akupunktur.
di mesir kuno, bukti arkeologis menunjukkan bahwa tato digunakan terutama oleh perempuan, mungkin sebagai tanda kesuburan dan perlindungan. 
demikian pula bangsa nubia, suku-suku di pulau jepang, dan penduduk asli amerika memiliki tradisi tato mereka sendiri, yang sering kali terkait dengan ritual keagamaan, status sosial, atau simbol keberanian.
di dunia klasik, seperti yunani dan roma, tato sering kali digunakan untuk menandai budak dan penjahat, memberi mereka status rendah dalam masyarakat.
namun, beberapa prajurit juga menggunakan tato sebagai tanda keberanian atau kemenangan di medan perang.
selama abad pertengahan di eropa, tato mengalami penurunan popularitas karena pandangan gereja yang menganggapnya sebagai praktik kafir. 
meski demikian, beberapa budaya, seperti suku-suku di polinesia, tetap mempertahankan tradisi tato yang rumit dan simbolis. 
polinesia terkenal dengan teknik tato mereka yang menggunakan alat tradisional, menghasilkan desain geometris dan simbolik yang mendalam.
baca juga:pemprov lantik kepala dlhk provinsi bengkulu yang baru
abad ke-18 dan ke-19 menandai kebangkitan minat terhadap tato di barat, dipicu oleh eksplorasi dan kolonialisme. 
pelaut eropa yang mengunjungi polinesia dan asia tenggara sering kali kembali dengan tato sebagai bukti petualangan mereka. 
salah satu contoh terkenal adalah pelaut inggris, captain james cook, yang memperkenalkan istilah "tattoo" dari bahasa tahiti "tatau" ke dunia barat.
pada akhir abad ke-19, teknologi tato mengalami revolusi dengan penemuan mesin tato elektrik oleh samuel o'reilly pada tahun 1891. 
mesin ini memungkinkan pembuatan tato dengan lebih cepat dan presisi, sehingga tato menjadi lebih mudah diakses oleh berbagai lapisan masyarakat, tidak hanya oleh pelaut dan kriminal.
pada awal abad ke-20, tato tetap identik dengan kelompok-kelompok marginal, seperti pelaut, penjahat, dan pekerja sirkus. 
namun, setelah perang dunia ii, tato mulai mendapatkan penerimaan lebih luas. 
baca juga:ini alasan kamu harus mengkonsumsi labu siam, terutama bagi penderita diabetes 
veteran perang sering kali mendapatkan tato untuk mengenang pengalaman dan rekan-rekan seperjuangan mereka.
pada dekade 1960-an dan 1970-an, tato mulai dikaitkan dengan gerakan counterculture, termasuk komunitas biker, hippie, dan punk.
tato menjadi simbol pemberontakan terhadap norma-norma sosial. artis tato seperti sailor jerry dan ed hardy menjadi ikon budaya pop, mendorong perkembangan desain tato yang lebih artistik dan personal.
masuk ke abad ke-21, tato telah menjadi bagian dari arus utama budaya global.
banyak selebritas, atlet, dan tokoh masyarakat memiliki tato, yang membuatnya semakin diterima oleh masyarakat luas. 
media sosial memainkan peran besar dalam menyebarkan tren tato, dengan platform seperti instagram menjadi tempat bagi artis tato untuk memamerkan karya mereka dan bagi individu untuk menemukan inspirasi tato.
teknologi juga terus berkembang, dengan teknik tato baru seperti microblading, tato kosmetik, dan penggunaan tinta berwarna yang lebih aman dan tahan lama.
selain itu, ada juga tren baru seperti tato temporer dan tato led yang dapat berubah warna.
baca juga:6 rekomendasi liburan sekolah untuk anak-anak di dalam kota, berkemah di halaman
saat ini, tato memiliki berbagai makna, dari ekspresi diri dan seni hingga simbol identitas budaya dan memori pribadi. 
banyak orang mendapatkan tato untuk memperingati momen penting dalam hidup mereka, seperti kelahiran anak, kehilangan orang yang dicintai, atau pencapaian pribadi.
tren desain tato juga terus berkembang, dengan gaya yang sangat beragam mulai dari realisme, geometris, hingga desain abstrak dan minimalis.
popularitas tato juga telah mendorong munculnya konvensi tato global, di mana artis dan penggemar tato berkumpul untuk merayakan seni ini.
dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa perjalanan tato dari simbol kuno hingga tren modern mencerminkan evolusi manusia dalam banyak aspek, mulai dari teknologi hingga perubahan sosial dan budaya. 
tato tidak lagi hanya milik kelompok tertentu tetapi telah menjadi medium universal untuk ekspresi diri dan seni. 
dengan akar yang dalam di masa lalu dan pengaruh yang kuat di masa kini, tato kemungkinan akan terus berkembang dan tetap relevan di masa depan.

Tag

Share

Koran Edisi Terbaru

Baca Koran Rakyat Bengkulu, Sabtu 6 Juli 2024

Berita Terkini

Berita Terpopuler

Berita Pilihan