Disdikbud Seluma Pastikan Seluruh SD dan SMP, Terapkan Kurikulum Merdeka, Termasuk SMP Negeri 32 Seluma
KURIKULUM MERDEKA: Disdikbud Kabupaten Seluma memastikan penerapan kurikulum merdeka belajar pada semester ganjil tahun ajaran baru 2024/2025, untuk seluruh SD dan SMP di Kabupaten Seluma. IZUL/RB--
Adapun faktor dari belum diterapkannya kurikulum merdeka belajar secara serentak diantaranya yakni faktor SDM dan pendanaan.
"Awalnya sekolah masih minim pengetahuan terkait kurikulum baru tersebut, dan SDM masih perlu belajar dan menimba ilmu tentang kurikulum Merdeka Belajar. Selain itu mungkin terkait dari sumber pendanaan yang masih perlu dipertimbangkan. Namun saat ini sudah clear dan diterapkan,” papar Farzian.
BACA JUGA:Daftar Tunggu Haji Seluma 18 Tahun, Ada Solusi Cepat Berangkat Haji
BACA JUGA:170 Jemaah Haji Tiba di Seluma, Satu Orang Masih Tertinggal di Padang
Pasca melakukan ujian semester, saat ini ribuan pelajar SD dan SMP dalam naungan Disdikbud Kabupaten Seluma masih melaksanakan libur panjang hingga Senin, 8 Juli 2024 mendatang.
Setelah itu, seluruh pelajar naungan Disdikbud dipastikan akan kembali melakukan kegiatan belajar mengajar (KBM) di sekolahnya masing-masing.
Kurikulum merdeka belajar adalah sebuah reformasi pendidikan yang diperkenalkan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) Indonesia.
Tujuan utamanya adalah untuk memberikan kebebasan yang lebih besar kepada siswa dalam proses pembelajaran mereka.
Program ini mencakup pengembangan kurikulum yang lebih fleksibel dan beragam, memungkinkan sekolah dan guru untuk menggunakan metode pembelajaran yang lebih inovatif dan sesuai dengan kebutuhan lokal serta kemajuan teknologi.
Salah satu pilar utama dari kurikulum merdeka belajar adalah pemberdayaan siswa untuk mengembangkan kreativitas, keterampilan, dan minat belajar mereka secara mandiri.
Ini dilakukan dengan memberikan ruang lebih besar bagi siswa dalam menentukan jalannya pembelajaran, termasuk dalam memilih materi yang ingin dipelajari dan cara pembelajarannya.
Dengan demikian, diharapkan bahwa setiap siswa dapat lebih aktif terlibat dalam proses belajar dan meraih potensi mereka secara optimal.
Selain itu, Kurikulum Merdeka Belajar juga mendorong penggunaan teknologi informasi dan komunikasi sebagai alat pembelajaran yang efektif.
Hal ini mencakup penggunaan platform digital dan sumber belajar daring untuk mendukung pembelajaran di dalam dan di luar kelas.
Dengan demikian, program ini tidak hanya mengubah cara pengajaran di sekolah, tetapi juga menghadirkan perubahan dalam budaya belajar yang lebih inklusif dan berorientasi pada hasil.