Ini Penyebab Kontroversi Kelonggaran Memiliki Senjata Api Disuatu Negara

SENJATA: Izin yang longgar membuat masyarakat sipil bisa memilikinya.--Pixabay

KORANRB.ID – Meskipun senjata api alat pembunuh masal dan memiliki sisi positif dan negatif dengan kepemilikan yang diatur dengan ketat khususnya di Indonesia.

Namun perlu diketahu banyak negara di dunia yang memiliki aturan lebih longgar terkait kepemilikan dan perdagangan senjata api.

Senjata telah menjadi topik kontroversial di panggung internasional selama bertahun-tahun, maka dari itu ada beberapa negara yang menganut kebijakan ketat terkait kepemilikan senjata, sementara yang lain memiliki pendekatan yang lebih longgar.

Diskusi mengenai negara yang memungkinkan warganya memiliki senjata sering kali memicu debat tentang keamanan domestik, kejahatan, dan hak asasi individu.

BACA JUGA:Ini 10 Negara Yang Dikenal Menjadi Atap Bumi Karena Letak Geografinya

Negara-negara yang memperbolehkan kepemilikan senjata secara bebas sering kali mempunyai dasar hukum yang mengatur cara dan jenis senjata yang bisa dimiliki warganya.

Misalnya, Amerika Serikat dengan Amendemen kedua konstitusinya yang mengatur hak warganya untuk memiliki senjata, telah mendorong perdebatan panjang di dalam negeri tentang pentingnya hak ini dalam konteks kebebasan individu dan perlindungan diri.

Namun, pandangan ini tidak universal. Sebagian besar negara di Eropa Barat, misalnya, menerapkan undang-undang yang ketat terhadap kepemilikan senjata, dengan mengharuskan lisensi yang ketat, pelatihan, dan pengecekan latar belakang yang cermat.

Pendekatan ini bertujuan untuk mengurangi insiden kekerasan dan mempertahankan tingkat keamanan yang tinggi di masyarakat.

BACA JUGA:5 Negara yang Menerapkan Wajib Militer, Ternyata Ini Manfaatnya Bagi Negara

Salah satu argumen yang sering diajukan oleh pendukung kepemilikan senjata adalah bahwa senjata bisa digunakan untuk melindungi diri dan keluarga dari ancaman kejahatan.

Namun, kebalikan dari argumen ini peningkatan kepemilikan senjata dapat meningkatkan risiko kekerasan, terutama di tempat-tempat dengan perundang-undangan yang longgar atau minim pengawasan.

Kepemilikan senjata juga menjadi pertimbangan penting dalam diplomasi internasional.

Negara-negara dengan kebijakan yang ketat terhadap senjata sering kali menekankan pentingnya pengendalian senjata global dan mempromosikan perdamaian dan keamanan internasional.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan