Aset Pabrik Migor Senilai Rp 3 Miliar “Menganggur”

MENGANGGUR: Mesin yang dimiliki BUMDes Marga Sakti yang sampai saat ini belum bisa dimanfaatkan alias menganggur. --

KORANRB.ID – BUMDes Marga Sakti Kecamatan Padang Jaya sejak awal tahun lalu mendapatkan bantuan berupa perlengkapan mesin pengolah Tandan Buah Segar Kelapa Sawit hingga menjadi Minyak Goreng (Migor). 

Tak main-main, bantuan yang dikucurkan Kemendes PDTT tersebut senilai Rp 2,7 Miliar. Tak hanya itu, Pemerintah desa juga mengucurkan dana Rp 400 juta lebih untuk pembangunan gedung BUMDes yang digunakan sebagai tempat mesin bantuan tersebut. 

BACA JUGA:Hindari Kerugian, Pemkab Inventarisir Seluruh Aset

Termasuk diantaranya lokasi penumpukan TBS yang dibeli oleh BUMDes dan akan digunakan atau dikelola menjadi minyak goreng maupun Crude Palm Oil (CPO). 

Namun hingga kini mesin tersebut belum mulai beroperasi lebih lagi menghasilkan minyak goreng. Santoso Direktur BUMDes menerangkan sampai saat ini masih ada kekurangan beberapa mesin atau perlengkapan yang belum dimiliki BUMDes. 

BACA JUGA:Lacak Aset Tersangka Samisake, Penyidik Berkirim Surat ke BPN, Samsat hingga Dukcapil

“Termasuk diantaranya adalah genset dengan ukuran besar yang sesuai dengan kapasitas daya mesin-mesin ini. Kita sudah cek, harganya sangat mahal,” terang Santoso. 

Sementara itu Koordinator BUMDEs Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD) Anggit Purbo K menerangkan kendala kekurangan mesin tersebut sudah didengarnya. Namun memang baik melalui anggaran desa maupun APBD belum tersedia anggaran untuk membantu mesin tersebut. 

BACA JUGA:29 Randis Bakal Dilelang, Inventarisir Ulang, Cari Aset Hilang

“Saat ini sebagaimana besar mesin sudah dimiliki, namun masih kurang. Namun mesin yang ada tidak ada kerusakan,” terangnya. 

Ia sendiri akan membahas hal tersebut dengan BUMdes terkait kemungkinan apakah bias menggandeng pengusaha swasta untuk bekerjasama. Mengingat BU memiliki banyak pabrik kelapa sawit. 

BACA JUGA:KPK Soroti Aset “Nganggur” Lebong

“Kita akan cek peluang apakah bisa ada investor atau bekerjasama dengan swasta untuk melakukan pembinaan sekaligus membantu kebutuhan mesin, agar BUMDes bisa beroperasi lebih dulu,” pungkas Anggit. (qia) 

 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan