Dispendikbud Turunkan Tim Cek Sekolah Dasar dan SMP di Bengkulu Utara, Ini yang Dilakukan

Reporter: Tri Shandy Ramadani |

Editor: Sumarlin |

Selasa , 16 Jul 2024 - 23:01

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Bengkulu Utara, Drs. Fahrudin.-foto: dok/koranrb.id-

Selain itu, Fahrudin juga menegaskan seluruh pelaksanaan orientasi siswa dilakukan di dalam kelas atau dalam lingkungan sekolah dan jam sekolah.

Hal ini dengan pertimbangan keamanan dan keselamatan siswa jika dilakukan di luar sekolah atau di luar jam sekolah.

“Karena sangat rentan terjadi hal-hal yang tidak diinginkan jika itu dilakukan di luar sekolah atau luar jam sekolah, apalagi langsung dilakukan oleh kakak kelas,” katanya.

Ditambahkannya, saat ini sekolah-sekolah di Bengkulu Utara sudah memiliki jumlah guru yang cukup.

Sehingga tidak boleh ada lagi kelas atau aktivitas siswa yang tidak terpantau oleh guru.

“Sesuai dengan arahan Bupati, disiplin bukan hanya pada siswa, namun juga seluruh penyelenggara pendidikan di sekolah, termasuk guru,” tegasnya.

Langkah pengawasan yang dilakukan ini bukan hanya untuk mencegah terjadinya bullying di lingkungan sekolah, namun juga hal-hal yang bersifat kekerasan pada anak atau siswa di sekolah.

“Maka kita melakukan pencegahan. Salah satunya dengan menciptakan lingkungan sekolah yang aman dan nyaman bagi siswa dan jauh dari perbuatan kekerasan apapun,” pungkas Fahrudin.

dispendikbud turunkan tim cek sekolah dasar dan smp di bengkulu utara, ini yang dilakukan                             arga makmur, koranrb.id – dinas pendidikan dan kebudayaan (dispendikbud) bengkulu utara menurunkan tim untuk pengawasan di seluruh sd dan smp.
kepala dinas pendidikan dan kebudayaan bengkulu utara, drs. fahrudin menerangkan tim yang diturunkan tersebut untuk mengawasi aktifitas pendidikan. 
terutama masa pengenalan sistem pendidikan di sekolah pada siswa baru baik tingkat smp maupun sd yang menjadi kewenangan pemerintah daerah.
“tim yang kita bentuk tersebut dalam rangka pengawasan ke sekolah-sekolah, terutama terkait siswa baru,” terangnya.
hal ini dilakukan dalam rangka memastikan tidak ada kegiatan atau aksi bullying yang dialami siswa baru.
baca juga:polres bengkulu tengah selidiki dugaan pemalsuan tanda tangan di pt agra sawitindo, ini ancaman hukumannya 
baca juga:pt agricinal wajib setop panen di lahan das, pertemuan hasilkan 5 keputusan ini 
fahrudin juga mengingatkan seluruh sekolah untuk mengawasi langsung pelaksanaan masa orientasi siswa baru. 
“maka untuk memastikan tidak ada bullying, kita menurunkan tim untuk melakukan pengawasan langsung ke sekolah-sekolah,” jelasnya.
ia mengingatkan seluruh kegiatan yang sifatnya orientasi siswa harus dilakukan atau dalam pengawasan penuh guru.
sehingga tidak ada kegiatan yang membiarkan siswa kelas atas melakukan atau melaksanakan kegiatan orientasi siswa. 
“kita tidak ingin aksi bullying terjadi dan menimpa siswa kita, apalagi dengan melakukan hal-hal atau kegiatan yang tidak ada kaitannya dengan dunia pendidikan,” tegas fahrudin.
baca juga:bengkulu tak lagi impor telur dari luar, produksi telur lokal mampu penuhi permintaan pasar
baca juga:p5 kurikulum merdeka digencarkan, tularkan makna pancasila di kehidupan anak
selain itu, fahrudin juga menegaskan seluruh pelaksanaan orientasi siswa dilakukan di dalam kelas atau dalam lingkungan sekolah dan jam sekolah.
hal ini dengan pertimbangan keamanan dan keselamatan siswa jika dilakukan di luar sekolah atau di luar jam sekolah. 
“karena sangat rentan terjadi hal-hal yang tidak diinginkan jika itu dilakukan di luar sekolah atau luar jam sekolah, apalagi langsung dilakukan oleh kakak kelas,” katanya.
ditambahkannya, saat ini sekolah-sekolah di bengkulu utara sudah memiliki jumlah guru yang cukup.
baca juga:coklit hampir rampung, 2.242 pemilih kaur tms
baca juga:gubernur rohidin didaftarkan ikut penjaringan pkb untuk pilgub bengkulu 
sehingga tidak boleh ada lagi kelas atau aktivitas siswa yang tidak terpantau oleh guru. 
“sesuai dengan arahan bupati, disiplin bukan hanya pada siswa, namun juga seluruh penyelenggara pendidikan di sekolah, termasuk guru,” tegasnya.
langkah pengawasan yang dilakukan ini bukan hanya untuk mencegah terjadinya bullying di lingkungan sekolah, namun juga hal-hal yang bersifat kekerasan pada anak atau siswa di sekolah.
“maka kita melakukan pencegahan. salah satunya dengan menciptakan lingkungan sekolah yang aman dan nyaman bagi siswa dan jauh dari perbuatan kekerasan apapun,” pungkas fahrudin.

Tag

Share

Koran Terkait

Kembali ke koran edisi Rakyat Bengkulu, Rabu 17 Juli 2024

Berita Terkini

Berita Terpopuler

Berita Pilihan