10 Cara Pengasuhan yang Buruk yang Sering OrangTua Lakukan Pada Anak dan Ternyata Salah

Reporter: Tri Shandy Ramadani |

Editor: Sumarlin |

Sabtu , 20 Jul 2024 - 11:26

ASUH: Rasa sayang orangtua ditunjukkan dengan cara mengasuh atau membimbing anak-anaknya.-foto: shandy/koranrb.id-

Biasanya mendengarnya hingga sang anak selesai mengemukakan pendapat dan barulah menjelaskan alasan tentang pendapatnya tersebut.

5. Membandingkan Anak Dengan Orang Lain

Membandingkan anak dengan siapapun termasuk kakak atau adiknya sendiri adalah hal yang salah.

Hal itu pasti akan berdampak negatif pada anak karena merasa dirinya tidak pernah baik dimata orangtuanya.

6. Menyerahkan Pengasuhan ke Orang Lain

Bagi anda pasangan yang sibuk, jangan pernah menyerahkan kendali pengasuhan pada orang lain atau pengasuh.

Hal ini akan membuat anak kehilangan sosok orangtua, meskipun pengasuhan ini dilakukan oleh nenek atau kakeknya.

7. Mematikan Emosi Anak

Saat anak anda marah atau menangis, jangan langsung matikan emosi atau atau melarangnya dengan seketika.

Misalkan anda langsung meminta anak anda berhenti menangis atau marah secara seketika.

Hal ini sebenarnya buruk, karena setiap emosi anak harus dikeluarkan.

Jangan biarkan emosi anak terus menutup dan dilampiaskannya dalam pergaulannya.

8. Terlalu Banyak Motivasi Eksternal

Motivasi eksternal ini berkaitan dengan iming-iming bagi anak, misalkan memberikan janji hadiah yang terlalu banyak pada hal-hal yang menjadi tanggung jawab anak.

10 cara pengasuhan yang buruk yang sering orangtua lakukan pada anak dan ternyata salah                               koranrb.id – rasa sayang orangtua ditunjukkan dengan cara mengasuh atau membimbing anaknya. 
namun tahukah anda tidak sedikit rasa sayang yang orangtua lakukan justru bisa berdampak buruk bagi tumbuh kembang anak.
berikut 10 hal yang kerap dilakukan orangtua dan ternyata salah atau bisa berdampak buruk bagi anak. 
1. terlalu banyak aturan 
orangtua memang memiliki tujuan yang baik dengan menerapkan aturan-aturan bagi anak. 
namun aturan tersebut terkadang menutup ruang anak untuk berekplorasi atau menutup ruang kreasi anak. 
hal ini bisa membuat anak berpikir negatif jika aturan yang dibuat itu adalah aturan yang dibuat sengaja untuk menyusahkan sang anak. 
baca juga:hadirkan suasana masa depan di giias 2024, daihatsu bawa tema grow for better tomorrow
jika anak sudah cukup besar, maka akan sangat baik jika aturan itu diterapkan dengan lebih dulu berdiskusi dan menyepakati dengan anak.
sehingga anak sudah menyadari dan menyetujui aturan yang akan diterapkan tersebut tanpa harus berpikir jika aturan itu dibuat untuk menyusahkan mereka dan justru akan membuat anak terus mencari cara melanggar aturan tersebut.
ukuran terlalu banyak aturan saat anda melihat anak anda sudah takut melakukan sesuatu hal baru dalam aktivitasnya.
2. terlalu sedikit aturan 
orangtua yang tidak menerapkan aturan pada anaknya juga akan membuat anak beraktivitas semaunya. 
hal ini bisa membuat anak terlihat aneh saat bergaul dengan orang lain, terutama di sekolah. 
terkadang orangtua membebaskan anak tanpa aturan dengan tujuan anaknya lebih senang.
baca juga:lulus langsung diangkat cpns, tes skd 8 sekolah kedinasan rekrut 3.445 formasi
namun hal ini akan seperti menjebak anak karena pada dasarnya anak harus tetap diberikan aturan, karena mereka belum mengetahui hal yang baik dan buruk bahkan bagi dirinya sendiri. 
3. memanjakan anak 
memanjakan anak yang salah diantaranya adalah mengerjakan pekerjaan yang seharunya menjadi tugas anak seperti pekerjaan rumah dari sekolah.
biasakan anda cukup membantu anak anda dan bukan mengerjakan tugas anak karena itu akan membuat pribadinya menjadi buruk. 
termasuk juga jika anda memberikan sesuatu pada anak tanpa meminta melakukan sesuatu yang baik lebih dulu. 
ada baiknya memberikan keinginan anak anda sebagai reward, misalkan meminta anak untuk lebih dulu mendapatkan nilai bagus atau saat naik kelas.
termasuk jika dengan membiasakan anak anda menabung.
baca juga:berikut 7 cara cek legalitas pinjol agar terhindar dari penipuan, cukup via whatsapp 
ini bisa dibiasakan pada keinginan anak yang bukan kebutuhan.  
4. meremehkan kemampuan anak dalam berpikir
jangan pernah meremehkan kemampuan anak dalam berpikir. 
biasakan untuk mendengarkan pendapat anak, dan jika memang tidak mungkin dilakukan berikan alasan yang jelas. 
jangan pernah langsung mematahkan pendapat anak yang anda nilai tidak mungkin dilakukan atau salah. 
biasanya mendengarnya hingga sang anak selesai mengemukakan pendapat dan barulah menjelaskan alasan tentang pendapatnya tersebut. 
baca juga:tercemari plastik berbahaya! berikut 6 fakta burung penciduk berkaki daging
5. membandingkan anak dengan orang lain 
membandingkan anak dengan siapapun termasuk kakak atau adiknya sendiri adalah hal yang salah. 
hal itu pasti akan berdampak negatif pada anak karena merasa dirinya tidak pernah baik dimata orangtuanya. 
6. menyerahkan pengasuhan ke orang lain 
bagi anda pasangan yang sibuk, jangan pernah menyerahkan kendali pengasuhan pada orang lain atau pengasuh. 
hal ini akan membuat anak kehilangan sosok orangtua, meskipun pengasuhan ini dilakukan oleh nenek atau kakeknya. 
7. mematikan emosi anak 
saat anak anda marah atau menangis, jangan langsung matikan emosi atau atau melarangnya dengan seketika. 
misalkan anda langsung meminta anak anda berhenti menangis atau marah secara seketika.
hal ini sebenarnya buruk, karena setiap emosi anak harus dikeluarkan. 
jangan biarkan emosi anak terus menutup dan dilampiaskannya dalam pergaulannya.
8. terlalu banyak motivasi eksternal 
motivasi eksternal ini berkaitan dengan iming-iming bagi anak, misalkan memberikan janji hadiah yang terlalu banyak pada hal-hal yang menjadi tanggung jawab anak. 
hal ini sebenarnya tidak terlalu buruk, namun jika terlalu sering, maka akan membuat anak merasa hal tersebut bukan bagian dari tanggung jawabnya. 
9. memberikan contoh buruk 
hal ini juga sering terjadi atau sering yang dilakukan orangtua pada anaknya. 
contoh yang dimaksud terutama tingkah laku orangtua pada anak. 
jika ingin anda didengarkan oleh anak anda, maka biasakan untuk mendengar anak anda saat berbicara. 
termausk anda harus membiasakan diri anda lebih dulu beribadah jika menginginkan anak anda rutin beribadah.
10. menegur anak di depan orang lain atau sosial media 
hal ini merupakan hal yang sangat berbahaya. 
perbuatan tersebut akan membuat anak anda memiliki rasa minder di depan rekan-rekannya dan membuat pergaulan dan pribadinya menjadi buruk.

Tag

Share

Koran Edisi Terbaru

Baca Koran Rakyat Bengkulu, Rabu 25 Desember 2024

Berita Terkini

Berita Terpopuler

Berita Pilihan