Anak Tidak Naik Kelas, Orangtua Datangi Sekolah, Keterangan di Rapor Dinyatakan Naik Kelas

JELASKAN: Pihak SMKS Aisyiyah sedang menjelaskan permasalahan rapor murid kepada orangtua murid.-foto: ist/koranrb.id-

"Bahkan saya mendengar langsung pernyataan kepala sekolah yang sakit hati dengan anak saya Nezza," keluhnya.

Dikonfirmasi, Kepala SMKS Aisyiyah Manna, M Rasyid Ridha membantah semua tuduhan wali murid tersebut.

Bahkan ia menyatakan tidak pernah melontarkan perkataan sakit hati kepada muridnya.

"Seingat saya tidak ada ucapan saya sakit hati. Saya dan pihak sekolah sudah memberikan waktu untuk melakukan perbaikan nilai," ungkapnya.

Ditambahkan pihak pengawas, Dra. Elmiza Martafani, M.Pd bahwa untuk keterangan naik kelas yang ada pada rapor sebenarnya upaya sekolah untuk membantu murid yang nilainya kurang baik atau di bawah rata-rata untuk naik kelas.

BACA JUGA:Idola Para Petualang, Ini Sejarah Kemunculan Sepatu Timberland

BACA JUGA:Paling Besar dari Spesiesnya! Berikut 5 Fakta Unik Armadillo Raksasa

Sebab masih ada upaya untuk murid memperbaiki nilai agar sesuai dengan standar sebagai syarat untuk naik kelas.

"Tapi ini kami akui kesalahan kami, khususnya saya sebagai pengawas yang sudah memerintahkan kepala sekolah untuk jangan dulu membagikan rapor tersebut kepada murid. Tetapi rapor tersebut sudah dibagikan. Memang Nezza dinyatakan naik kelas dari kelas 11 ke kelas 12 di dalam rapor, tetapi sebenarnya tidak, karena ada nilainya yang belum terpenuhi sebagai syarat naik kelas," katanya.

Dari hasil pendalam dan informasi yang didapatkan, bahwa permasalahan tersebut bukan hanya dialami Nezza.

Tetapi dua murid lainnya di SMKS Aisyiyah Manna, yaitu Lisi Puspitasari dan Sania Putri Ayu yang merupakan teman Nezza yang dinyatakan dengan keterangan naik kelas di rapor tapi tidak diakui naik kelas oleh pihak sekolah.

Sehingga ketiga murid tersebut akhirnya memutuskan untuk pindah sekolah karena tidak menerima atas keputusan dari pihak sekolah.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan