Honorer Teknis Berharap Ada Kuota PPPK
Kantor BKDPSDM Kabupaten Kepahiang --
KEPAHIANG, KORANRB.ID - Berbeda dengan para honorer tenaga kesehatan dan guru, maka nasib para honorer teknis sangat berbanding terbalik.
Mereka yang selama ini bertugas di berbagai perkantoran bahkan hingga belasan dan puluhan tahun, tak kunjung menemui kejelasan status.
Jangankan diangkat menjadi tenaga Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK), keberadaan para honorer makin terancam setelah pemerintah sudah memastikan akan meniadakan perekrutan honorer lagi.
BACA JUGA:Mitsubishi Mulai Produksi XForce di Indonesia
Di Kabupaten Kepahiang sendiri saat ini terdata, tak kurang 1.000 an para honorer teknis yang masih dengan setia menjalankan tugasnya. Mereka bertugas sebagai tenaga staf, supir, cleaning service hingga petugas keamanan.
"Kami sangat berharap ikut diperhatikan, jangan hanya mengangat tenaga kesehatan dan guru saja," ujar salah seorang tenaga honorer yang minta identitasnya disamarkan.
Apalagi lanjutnya, dengan pelaksanaan perekrutan PPPK di Kabupaten Kepahiang saat ini justru tak bisa memenuhi kuota. Ini terjadi lantaran, pelamarnya minim.
"Pemkab Kepahiang juga mestinya tak hanya mengusulkan formasi kesehatan dan guru saja. Contohnya tahun ini, baik formasi yang disediakan pesertanya tak terpenuhi," tambahnya.
BACA JUGA:Capaian PBB P2 Kepahiang Minim
Sebelumnya, Sekkab Kepahiang DR. Hartono menyampaikan akan tetap memperjuangkan keberadaan para honorer. Khususnya mereka yang keberadaanya masih sangat dibutuhkan, seperti cleaning service, sopir dan petugas keamanan.
Sebagaimana diketahui, sesuai pengumuman Nomor: 8001.2.2/2722/BKDPSDM/KPH/20,tahun ini Kabupaten Kepahiang mendapatkan kuota PPPK tahun 2023 ini sebanyak 1.120. Rinciannya, 790 formasi Nakes dan 330 formasi guru.
Dari jumlah tersebut, untuk kuota 330 kuota formasi PPPK guru hanya ada 286 pendaftar. Sedangka formasi kesehatan, meski secara keseluruhan jumlah peserta melebihi kuota, namun banyak formasi yang disediakan tak terisi. (oce)