Buah Masih Sulit, Harga TBS Kelapa Sawit Kembali Turun
ANTRE: Pengusaha RAM dan petani sawit yang akan menjual buah sawit ke pabrik milik PT GSS.-foto: firmansyah/koranrb.id-
KORANRB.ID – Harga tandan buah segar (TBS) kelapa sawit di Kabupaten Mukomuko sempat naik pada awal Agustus 2024, nyaris menyentuh angka Rp 3.000 per kilogram (Kg). Saat ini harga TBS kembali turun.
Hal ini disampaikan Kepala Dinas Pertanian (Distan) Kabupaten Mukomuko Pitriyani Ilyas S.Pt. Untuk harga sawit pertanggal 13 Agustus 2024, di 11 Pabrik Kelapa Sawit (PKS) yang ada di Mukomuko, tertinggi Rp 2.540 per kilogram, dan harga terendah Rp 2.400 per kilogram. Harga itu masih relatif tinggi sebab ditingkat petani, harga sawit dikisaran Rp 2.200 hingga Rp 2.350 perkilogram.
"Betul harga sawit kembali turun, namun masih di atas Rp 2.000. Dan belum terlalu diresahkan petani. Sebab di tingkat pengepul atau toke sawit masih diangka Rp 2.200 paling murah per kg," jelasnya.
Pitriyani menambahkan, berdasarkan data petugas di lapangan untuk harga pembelian buah sawit di pabrik pengolahan minyak mentah atau Crude Palm Oil (CPO) di Kabupaten Mukomuko dengan rincian, PT Sapta Sentosa Jaya Abadi (Sapta) di harga Rp 2.430 perkg, PT Karya Sawitindo Mas (KSM) Rp 2.410 perkg.
BACA JUGA:Muncul Nama dari PDI Perjuangan, Siap Bersaing Melawan Petahana Bengkulu Selatan?
BACA JUGA:Usulkan Bantuan 457 Mesin Pompa Air ke Kementan
Selanjutnya, PT MukoMuko Indah Lestari (MMIL) Rp 2.430 perkg, PT Sentosa Sejahtera Sejati (SSS) Rp 2.440 perkg dan PT Surya Andalan Priatama (SAP) Rp 2.400 per kg.
Lalu harga sawit di PT Karya Agro Sawitindo (KAS) Rp 2.410 perkg, PT Daria Darma Pratama (DDP) Rp 2.520 per kg, PT Usaha Sawit Mandiri (USM) Rp 2.500 per kg, PT Bumi Mentari Karya (BMK) Rp 2.540 perkg, dan PT Gajah Sakti Sawit (GSS) Rp.2.520 perKG, PT Muko Panen Raya Abadi (MPRA) Rp 2.510 per kg
"Harga pembelian buah sawit di pabrik memang belum pernah dibawah Rp 2 ribu perKg, namun tetap saja. Petani harus antisipasi apabila harga sawit kembali mengalami penurunan harga, dengan memperkecil biaya produksi,”sampainya.
Lanjutnya, meskipun saat ini harga beli buah sawit masih di atas Rp 2 ribu perKG. Namun tidak dapat dipastikan, apakah harga sawit di daerah ini masih memiliki potensi naik atau justru turun. Sebab untuk harga sawit ini tergantung dengan harga jual minyak mentah dunia. Sekarang mahal, dan besok bisa saja langsung turun. Jika nanti terjadi perubahan harga beli sawit di Mukomuko, maka akan langsung di informasikan kepada masyarakat melalui kelompok tani, baik adanyan kenaikan harga ataupun harga sawit turun.
“Kita akan pantau dan melihat harga pasaran CPO, saat ini juga belum ada penumpukan buah sawit di pabrik. Kondisi itu sangat memungkinkan harga sawit bisa naik kembali,"tutupnya.
BACA JUGA:2 Bacalon Bupati Mukomuko Penuhi Syarat Dukungan, 2 Lagi Masih Bersaing
BACA JUGA:Ekonomi Bengkulu Masih Tergantung Pada Sektor Pertambangan, Pemerintah Diminta Gali Sektor Lain
Sementara itu Ramli pemilik RAM sawit atau toke sawit Kecamatan Kota Mukomuko menceritakan saat ini produksi buah sawit dari petani tidak stabil, dimana hal ini mulai terjadi semenjak jarang turun hujan dari beberapa waktu yang lalu.