Penurunan Produksi Sampah Rumah Tangga di 10 Kecamatan Kabupaten Mukomuko Capai 5 Ton
SISA: Di TPA nampak tersisa sampah plastik yang tidak memiliki nilai jual. FIRMANSYAH/RB--
Salah satunya, masyarakat kini banyak yang memilah sampah organik untuk dimanfaatkan menjadi pupuk.
Begitu juga dengan sampah yang memiliki nilai jual, saat ini sengaja dikumpulkan masyarakat untuk dijual sehingga memberikan tambahan pendapatan.
BACA JUGA:Waspada! Sayuran di Mukomuko Terkontaminasi Pestisida, Ini Yang Harus Dilakukan Masyarakat
BACA JUGA:Perbanyak Nasabah, Bank Bengkulu Goes to School dan Layanan Jemput Bola ke UMKM
"Beberapa tahun terakhir, banyak pihak, termasuk Dinas LH, gencar mengkampanyekan pemanfaatan sampah organik menjadi pupuk. Dan untuk sampah pelastik yang memiliki nilai jual juga mulai dijual masyarakat. Efek kampanye ini mulai dirasakan sekarang, pengurangan sampah ini memang dari sampah organic, dan sampah plastik," jelas Budi
Selain itu, menurut Budi, nilai ekonomi sampah plastik, khususnya sampah botol plastik, turut berkontribusi pada pendapatan masyarakat untuk mencukupi kebutuhan.
Tidak hanya itu turunnya volume sampah platik ini juga menurunkan jumlah tonase sampah plastik yang akan dikelola oleh petugas di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) sampah.
"Seperti kita tahu, sampah botol plastik, kardus, dan lainnya memiliki nilai ekonomi yang semakin tinggi. Jadi, sampah jenis ini tidak terbuang percuma lagi, sudah banyak yang mengumpulkan dan menjualnya," sampainya.
Namun, tantangan masih ada, terutama terkait sampah plastik seperti kantong plastik kresek.
Di mana untuk Mukomuko masih belum ada pengepul barang bekas yang menerima pembelian kantong plastik kresek.
"Mayoritas sampah yang diangkut oleh petugas LH adalah sampah anorganik jenis plastik asoy. Kalau penggunaan plastik dapat ditekan dan kesadaran masyarakat untuk mengelola sampah secara mandiri terus meluas, saya yakin produksi sampah rumah tangga di Mukomuko akan terus berkurang," terangnya.
Dengan turunnya jumlah sampah, Dinas LH juga bisa memaksimalkan dan memperluas pelayanan pengelolaan sampah.
Apalagi, jalan menuju tempat pembuangan akhir (TPA) sudah dibangun oleh Pemkab Mukomuko tahun ini.
"Kami yakin pelayanan pengolahan sampah akan lebih maksimal ke depan dengan dukungan yang diberikan masyarakat Mukomuko,” tandasnya.